TEMPO.CO, Jakarta - Journal of Medical Entomology mengungkap bahwa kutu kasur terlihat punya warna kesukaan. Peneliti mengatakan manusia bisa memanfaatkan ini untuk membasminya.
Corraine McNeill, peneliti, mengatakan serangga pengisap darah ini menyukai warna hitam dan merah, tapi tak menyukai warna kuning dan hijau. Informasi ini, kata dia, akan mempermudah untuk menarik perhatian dan menangkap serangga ini. “Masih terlalu awal untuk mengatakan seprai kuning bisa menghentikan kutu kasur bersarang di kasur Anda,” katanya.
Soalnya, kutu kasur sangat kecil dan senang berada di dekat makanannya, yakni darah Anda. Mereka bisa bersembunyi di lapisan kasur atau di sambungan bingkai kasur. Mereka biasanya lebih memilih kain dan kayu daripada plastik dan besi. McNeill dan timnya ingin mengetahui apakah warna mempengaruhi pilihan kutu kasur untuk bersarang.
Para peneliti ini menempatkan kutu kasur di pelat dengan warna berbeda yang terbuat dari kartu. Kutu kasur tersebut tak memilih warna secara acak, mereka lebih memilih merah dan hitam.
“Kami menduga kutu kasur memilih merah karena warnanya sama dengan makanan mereka, darah,” kata McNeill.
Setelah penelitian, para peneliti punya dugaan lain, alasan utama kutu kasur memilih warna merah adalah karena warna tubuh mereka juga merah. Sehingga mereka memilih pelat merah karena ingin berkumpul dengan kutu lain.
Dugaan kutu kasur tak menyukai warna kuning dan hijau mungkin karena warna yang terang lebih tak aman untuk bersembunyi. Penelitian sebelumnya menunjukkan dua warna ini juga tak disukai serangga pengisap darah lain, nyamuk dan lalat pasir.
McNeill mengatakan masih butuh penelitian lanjutan terkait dengan warna kesukaan kutu kasur. “Kami masih belum bisa menetapkan seprei mana yang harus digunakan untuk menghindari kutu kasur,” katanya.
BBC | TRI ARTINING PUTRI