TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai membangun infrastruktur layanan jaringan berbasis digital percontohan di 60 dari 183 desa yang ada. Layanan digital tersebut dilengkapi dengan jaringan internet sebagai pendukung utamanya. "Program ini saya namakan Kampoeng Gaul," kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, saat melakukan obrolan selepas subuh dengan Tempo, Jumat, 17 Juni 2016.
Dana yang disiapkan buat membiayaninya sebesar Rp 400 juta yang bersumber dari APBD. Dedi mengungkapkan, pembangunan Kapoeng Gaul di 60 desa tersebut ditargetkan selesai pada medio akhir tahun 2016. Ada pun pembangunan di 123 desa lainnya akan mulai dibangun tahun depan dan ditargetkan buat seluruh desa.
“Kampung Gaul ini sebuah istilah di mana desa-desa di Purwakarta akan berbasis teknologi dan informasi. Mulai dari pelayanan, data, hingga pariwisata semua terkoneksi melalui dunia maya,” Dedi menjelaskan. Sistem layanan digital yang terintegrasi dan terkoneksi kepada masyarakat itu meliputi peranti CCTV, e-learning dan e-commerce termasuk web.
Dedi menuturkan ihwal latar belakang program pembangunan Kampoeng Gaul tersebut karena ia melihat warganya yang gandrung dengan dunia digital atau cyber dan media sosial, tetapi kurang memanfaatkannya sebagai sesuatu yang produktif.
“Selama ini warga kami akrab dan bergaul dengan dunia digital atau cyber dan media sosial. Tapi itu jarang berbuah karya, dan itu menjadi problem. Tapi melalui Kampung Gaul masyarakat kita dorong untuk bekerja dan membuahkan produk,” kata Dedi.
Bupati yang gandrung dengan pakaian khas Sunda pangsi lengkap dengan ikat kepalanya itu, mengatakan, nantinya melalui jaringan internet yang memadai semua elemen mulai dari aparat pemerintahan desa serta warganya harus mampu memanfaakan alat digital itu menjadi hal yang bermanfaat.
Dedi menyontohkan, setiap desa yang memiliki potensi wisata harus memiliki website yang dikelola secara mandiri sebagai sarana promosi di dalam mau pun luar negeri. Atau desa itu punya potensi peternakan atau perkebunan, bisa memanfaatkan jaringan internet itu sebagai sarana e-commerce. Termasuk sistem pelaporan keuangan desa dan program beras pelerek yang terkoneksi dengan jaringan internet Pemkab Purwakarta.
"Jadi selain mendapat informasi, melalui sarana ini para warga memiliki penghasilan dengan penjualan yang semakin luas,” ujar Dedi. "Atau anak-anak sekolah di desa yang sedang beraktifitas mengembala kambing atau sapi dalam program pendidikan berkarakter, mereka bisa bekerja sambil bermain internet."
Program pembangunan Kampoeng Gaul yang sudah diluncurkan, Kamis, 16 Juni 2016 tersebut, digarap bersama PT Telkom Indonesia. "Karena PT Telkom memiliki kemampuan untuk itu. Jaringan infrastruktur komunikasinya juga menyentuh desa terpencil sekali pun," Dedi mengimbuhkan.
Direktur Enterprise & Buisness service PT Telkom Indonesia, Muhammad Awalludin, mengatakan program Kampoeng Gaul kerja sama dengan Telkom tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. "Kami pikir ini sebuah langkah besar untuk merebut kemenangan dalam persaingan ketat di era digital," katanya.
NANANG SUTISNA