Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ajaib, Lebah Madu Bisa Hidup di Kawah Gunung Berapi  

image-gnews
Lebah Madu. en.wikipedia.org
Lebah Madu. en.wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Managua - Gunung berapi aktif tentu bukan tempat tinggal yang indah. Jika risiko erupsi belum cukup menakutkan, masih ada intensitas panas tinggi, tumpahan lava, dan gas beracun. 

Tapi ekosistem bisa ada di tempat-tempat mengejutkan. Salah satunya di sebuah kaldera di Managua, Nikaragua. Peneliti menemukan contoh yang mencengangkan, yakni ratusan lebah madu hidup di mulut kawah gunung berapi aktif.

Mereka memperoleh makanan dari satu-satunya bunga liar yang ada di sana. Bunga tersebut adalah satu-satunya spesies yang bisa beradaptasi dengan gunung berapi dan hujan asam. 

Lebah madu tersebut adalah Anthophora squamulosa, penyendiri yang bersarang di tanah dan berasal dari Amerika Utara dan Tengah. Lebah madu betina menggali abu vulkanis untuk meletakkan telurnya.

“Habitatnya sangat tak ramah. Penelitian menunjukkan serangga ini adalah extremophiles,” kata ahli ekologi dari University of Northampton di Inggris, Hillary Erenler. Extremophiles adalah makhluk hidup yang bisa hidup di lingkungan ekstrem.

“Lokasi sarangnya bahkan terkena gas asam yang kuat dan terus-menerus,” ucapnya. Ada kalanya sarang mereka diselimuti abu dan materi vulkanis lain. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunung berapi yang menjadi tempat tinggal para lebah madu ini adalah Gunung Masaya dengan ketinggian 635 meter atau 2.083 kaki. Peneliti menemukan sarang lebah madu ini di salah satu kawah bernama Santiago. Santiago adalah salah satu sumber sulfur dioksida (SO2) terkuat. “Gas ini mengandung asam yang tinggi yang membuat lingkungan sekitarnya mematikan,” ujar Erenler. 

Selama ini, SO2 diketahui menyebabkan banyak masalah untuk lebah madu. Masalah tersebut, antara lain, menghambat aktivitas mencari makan, menghambat perkembangan larva, menurunkan pertahanan hidup pupa, dan menyebabkan pendeknya umur lebah dewasa. 

Di sekitar sarang mereka, kadar SO2 tercatat 0,79-2,73 parts per million (ppm). Penelitian sebelumnya, lebah madu akan musnah pada kadar SO2 0,28 ppm. “Kami tak tahu bagaimana mereka bisa bertahan hidup di lingkungan yang kadarnya sepuluh kali lipat kadar mematikan, harus kami teliti lebih lanjut,” tutur Erenler. 

MNN.COM | TRI ARTINING PUTRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

41 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.