TEMPO.CO, Portsmouth, Inggris – Selama ini anjing dijuluki sebagai sahabat manusia. Penelitian yang dilakukan di University of Portsmouth menunjukkan sebaliknya. Anjing juga bisa sangat egois, atau bahkan tak mengerti permintaan atau perintah manusia.
Anjing peliharaan biasanya sangat pintar berkomunikasi dengan manusia. “Bahkan mengalahkan hewan lain seperti simpanse,” kata Patrizia Piotti, peneliti dari University of Portsmouth.
Piotti dan rekannya, Juliane Kaminski, meneliti 24 famili anjing di laboratoriumnya. Mereka menguji anjing satu per satu dengan meletakkan mainan anjing di salah satu sudut ruangan. Peneliti juga meletakkan buku dan stapler yang sebelumnya diperlihatkan tengah dipakai seseorang.
Saat pemilik dua benda tersebut kembali, mereka meminta anjing mencarinya. Anjing-anjing yang diuji lebih sering asyik dengan mainannya ketimbang memenuhi permintaan manusia.
Perilaku egois ini disebut tak mengejutkan. Clive Wayne dari Arizona State University mengatakan perilaku tersebut menunjukkan anjing hanya tertarik pada apa yang mereka sukai.
Saat tak ada mainan, ada anjing yang berperilaku lebih baik. Anjing akan menatap tempat buku. Meskipun ini hanya berlaku saat manusia memintanya dengan suara tinggi. “Mungkin perintah ini jadi menarik perhatian, atau anjing mengetahui bahwa manusia sedang mencari sesuatu,” ujar Wayne.
Krista Macpherson dari University of Western Ontario, Kanada, mengatakan kemungkinan anjing yang asyik dengan mainannya tak mengerti perintah manusia. “Anjing selalu membantu, hampir selalu,” tuturnya.
Meski anjing pintar membaca petunjuk manusia, mereka akan kesulitan jika tak diberi arahan. Meskipun anjing menggoyangkan ekor saat pemiliknya tiba di rumah, bisa jadi itu bukan berarti dia siap membantu saat keadaan darurat.
Penelitian pada 2006, saat pemilik anjing pura-pura terkena serangan jantung atau jatuh tertimpa rak buku, tak ada anjing yang lari untuk mencari bantuan.
NEWSCIENTIST | TRI ARTINING PUTRI