TEMPO.CO, London - Google akan membuka kantor barunya di London. Rencana itu akan membuka 3.000 lapangan pekerjaan baru pada 2020. Kabar ini menjadi angin segar bagi Inggris yang khawatir akan kehilangan investasi asing akibat Brexit.
“Inggris adalah salah satu pasar terbesar kami,” kata Sundar Pichai, CEO Google ketika diwawancarai oleh BBC, Selasa 15 November 2016.
Baca Juga:
Pichai juga menerangkan bahwa dirinya melihat potensi besar. Dia menilai di Inggris banyak orang dengan keahlian berstandar dunia. Dia yakin dengan itu Google dapat menghasilkan banyak produk hebat.
“Inovasi yang dilakukan, orang-orang berbakat yang ada, dan canggihnya teknologi di sana membuat Inggris menjadi tempat yang sangat bagus bagi kami untuk berinvestasi,” katanya.
Baca:
Samsung Akuisisi Perusahaan Layanan Pesan, Saingi WhatsApp?
Perusahaan Jepang Kembangkan Kamera Tak Berlensa
Samsung Gear S3, Jam Tahan Air Dilengkapi Samsung Pay
Baca Juga:
Pichai mengatakan Brexit mungkin akan menjadi efek sampingan jangka panjang, tetapi masih terlalu cepat untuk menyimpulkannya sekarang.
“Kami turut mempertimbangkan referendum itu dalam pengambilan keputusan, tetapi kami sangat optimistis,” ujar Pichai. Dia juga menyatakan kalau kekuatan ekonomi Inggris tidak selemah itu, sehingga Brexit semata akan meruntuhkannya.
Google saat ini mempekerjakan kurang lebih 4 ribu orang di Inggris. Angka itu dapat bertambah menjadi 7 ribu dengan adanya pembukaan kantor ini.
Google menolak untuk memaparkan total investasinya. Namun para ahli memperkirakan kalau nilainya akan setara dengan £1 miliar (Rp 17 triliun).
Markas baru seluas 60.386,976 meter persegi itu akan didesain oleh Thomas Heatherwick. Dia adalah desainer The Garden Bridge yang berada di pinggir Sungai Thames. Selain Heatherwick, Bjarke Ingels Group asal Denmark juga turut berpartisipasi dalam proyek ini.
BRIAN HIKARI JANNA