Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Menakutkan dari Pengembangan Kecerdasan Buatan  

image-gnews
Charllotte Abbot berjabat tangan dengan robot Pepper dalam pameran Robots di Museum Sains, London, 7 Februari 2017. AP/Alastair Grant
Charllotte Abbot berjabat tangan dengan robot Pepper dalam pameran Robots di Museum Sains, London, 7 Februari 2017. AP/Alastair Grant
Iklan

Dari kompetisi ini, AI juga belajar berperilaku kooperatif dan bekerja sama. Dalam game kedua, masing-masing agen AI bertindak sebagai serigala. Peneliti memunculkan satu agen lagi yang bertugas sebagai mangsa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agen AI belajar bahwa, jika bekerja sama, tingkat keberhasilan menangkap mangsa lebih besar ketimbang sendirian. Selain itu, kerja sama dapat melindungi mereka dari pemangsa lain. “Kedua sikap tersebut sama seperti pikiran manusia,” kata Leibo, seperti dikutip dari laman berita Quartz, akhir pekan lalu.

Kecerdasan yang kian kompleks ini memang terdengar bagai sebuah ancaman bagi umat manusia, khususnya jika digunakan dalam perang. Namun, kata para peneliti, sebetulnya hal tersebut tidak perlu ditakutkan. Sebab, AI memiliki kecerdasan yang cukup terbatas dan hanya terfokus pada hal-hal remeh. Sebaliknya, menurut Leibo, ancaman terbesar saat ini adalah manusia di balik AI.

Ketakutan akan penggunaan AI untuk perang dilontarkan langsung oleh Stephen Hawking dan CEO Tesla Motor, Elon Musk, pada Juli 2015. Mereka memimpin lebih dari 1.000 ilmuwan dan peneliti robot terkemuka meneken surat peringatan terbuka ihwal bahaya perlombaan senjata militer berbasis AI alias robot perang. Mereka khawatir mesin perang yang digerakkan oleh kecerdasan buatan, tanpa kontrol penuh manusia, akan mudah dibeli di pasar gelap serta bisa jatuh ke tangan teroris dan penguasa diktator.

Mereka meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa melarang pengembangan senjata yang digerakkan oleh komputer itu untuk tujuan perang. Robot perang digambarkan sebagai revolusi ketiga dalam peperangan, setelah mesiu dan senjata nuklir.

Elon Musk; Stephen Hawking; pendiri Apple, Steve Wozniak; dan pendiri DeepMind, Demis Hassabis, termasuk dalam barisan yang menyerukan pelarangan pengembangan senjata AI. Mereka menyatakan, jika ada kekuatan militer besar mendorong pengembangan senjata tersebut, perlombaan senjata global hampir tak terelakkan.

QUARTZ | WEIRD | LIVE SCIENCE | AMRI M

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia