TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan buatan kini kian mirip kecerdasan manusia. Dari studi terbaru diketahui bahwa artificial intelligence (AI)—komputer yang diajari banyak hal agar bisa melakukan pekerjaan manusia—ternyata bisa saling mengalahkan dan bekerja sama. Tak percaya?
Adalah DeepMind—salah satu unit di Google yang berfokus mengembangkan AI—yang mengungkap hal tersebut. Dalam sebuah uji coba, para peneliti membuat AI bersaing satu sama lain dalam permainan komputer.
Kompetisi itu digelar dalam 40 juta putaran. Tiap AI harus menembak jatuh apel digital dengan sinar laser sebanyak mungkin. Keduanya juga bisa melakukan sedikit kecurangan dengan cara menembakkan laser ke lawan.
Mungkin orang akan bertanya, apa pentingnya kompetisi ini? Hal ini berkaitan dengan ketakutan umum selama ini bahwa robot akan mengambil alih kehidupan kalau memiliki perasaan. Atau digunakan sebagai senjata perang. Riset ini bisa mengetahui hubungan kecerdasan dan agresi.
“Robot ternyata memiliki keinginan untuk mengalahkan,” demikian tulisan para ilmuwan Google dalam artikel yang diterbitkan di situs DeepMind. Artikel berjudul “Multi-agent Reinforcement Learning in Sequential Social Dilemmas” ini disiapkan untuk terbit dalam jurnal Proceedings of the 16th International Conference on Autonomous Agents and Multiagent Systems edisi Mei 2017.
Saat jumlah apel masih berlimpah, dua agen AI masih belum menyerang satu sama lain. Namun, ketika apel semakin sedikit, keduanya kian agresif. Dari uji coba ini Joel Leibo dan empat peneliti lainnya menemukan bahwa, semakin besar kapasitas kognitif AI, semakin besar pula agresi yang mereka lakukan. Perilaku tersebut lebih kompleks daripada sebelumnya dan membutuhkan tingkat kecerdasan lebih tinggi.
Selanjutnya: Bisa bekerjasama, lalu..