Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti AS Bikin Rahim Tiruan untuk Bantu Bayi Terlahir Prematur

image-gnews
Seorang seniman menunjukkan seekor domba di dalam kantong berisi cairan seperti rahim yang dikembangkan oleh RS Anak Philadelphia (Sumber: Reuters.com)
Seorang seniman menunjukkan seekor domba di dalam kantong berisi cairan seperti rahim yang dikembangkan oleh RS Anak Philadelphia (Sumber: Reuters.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan di Amerika Serikat telah mengembangkan kantung yang berisi cairan mirip rahim. Kantung ini berguna sebagai 'rahim luar' untuk mendukung bayi prematur sehingga bisa meningkatkan peluang bayi untuk hidup.

Dalam penelitian yang menggunakan anak domba, peneliti bisa meniru lingkungan rahim dan fungsi plasenta untuk memberi kesempatan bayi prematur mengembangkan kemampuan paru-paru dan organ tubuh lainnya.

Sekitar 30 ribu bayi di Amerika Serikat lahir antara 23-26 minggu usia kehamilan, seperti dimuat Reuters, 26 April 2017. Kesuksesan 'kantung rahim' ini dipublikasikan Selasa,  25 April di jurnal Nature Communications, karena meniru rahim semirip mungkin.

Pada usia tersebut, bayi manusia memiliki berat kurang dari 500 gram. Paru-parunya tidak mampu mengatasi udara dan kesempatan untuk bertahan hidup rendah. Angka kematian bayi prematur sebesar 70 persen, sedangkan yang bertahan hidup mengalami kecacatan seumur hidup.

"Bayi membutuhkan jembatan yang menghubungkan rahim ibunya dengan dunia luar," kata ahli bedah Children's Hospital of Philadelphia yang juga memimpin proyek ini, Alan Flake.

Timnya bertujuan membuat sistem rahim luar yang menjadi ruangan untuk bayi prematur melewati usia lebih dari 28 minggu. Usia ketika kesempatan bertahan hidup bayi meningkat tajam.

Alat ini dalam proses penyempurnaan bisa memakan waktu 10 tahun. Saat itu tiba, Allan Flake berharap sudah mengantongi izin supaya 'kantung rahim' bisa digunakan ketimbang bayi prematur harus masuk di inkubator.

"Sistem ini berpotensi jauh lebih unggul ketimbang yang dilakukan rumah sakit saat ini untuk bayi yang berusia 23 minggu. Ini dapat memberi standar baru dalam merawat bayi prematur ekstrim," ujar Flake.

Mereka menghabiskan waktu tiga tahun untuk mengembangkan alat tersebut. Mulai dari kaca inkubator hingga kantung berisi cairan.

Enam bayi domba prematur diuji dengan prototipe terbaru. Secara psikologis usia bayi domba sama dengan usia 23-24 minggu kehamilan. Bayi domba tersebut mampu tumbuh di suhu yang terkontrol dan hampir steril.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ilmuwan membuat cairan ketuban di laboratorium. Mereka membuat sistem sehingga mengalir masuk dan keluar dari 'kantung-rahim'.

Fisiolog janin Marcus Davey, yang bekerja di tim, menjelaskan perkembangan paru-paru pada janin domba sangat mirip pada manusia.

“Paru-paru janin dirancang untuk berfungsi di cairan. Kami mensimulasikan lingkungan tersebut. Membiarkan paru-paru dan organ lainnya berkembang sementara kami memberikan nutrisi dan faktor pertumbuhan lain," ujarnya.

Alat ini tidak memiliki pompa eksternal untuk menggerakkan sirkulasi. Sebab tekanan buatan yang lembut dapat secara fatal membebani jantung yang belum berkembang. 'Kantung rahim' juga tidak ada ventilator, karena paru-paru belum matang belum siap untuk menghirup udara.

Sebagai gantinya, jantung bayi memompa darah melalui tali pusar ke oksigenator dengan daya rendah yang bertindak sebagai pengganti plasenta dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Tim Flake berencana untuk memperbaiki sistem agar lebih baik dan kemudian menurunkannya untuk bayi manusia, yang berada di sekitar sepertiga ukuran anak domba yang digunakan dalam penelitian ini.

REUTERS | BENEDICTA ALVINTA | NH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

1 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

51 hari lalu

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.


Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

58 hari lalu

Wasit melihat bayi yang menangis saat digendong pegulat sumo dalam kontes menangis bayi di kuil Sensoji di Tokyo, Jepang, 28 April 2018. REUTERS/Issei Kato
Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

Angka kelahiran dan angka pernikahan di Jepang yang rendah memicu krisis demografi.


Cara Buat Akta Kelahiran Terbaru dan Persyaratannya

29 Januari 2024

Akta kelahiran adalah dokumen penting administrasi kependudukan guna memperoleh hak kewarganegaraan. Berikut cara buat akta kelahiran dan syaratnya. Foto: jakarta.go.id
Cara Buat Akta Kelahiran Terbaru dan Persyaratannya

Akta kelahiran adalah dokumen penting administrasi kependudukan guna memperoleh hak kewarganegaraan. Berikut cara buat akta kelahiran dan syaratnya.


Kim Jong Un Kumpulkan Ibu-ibu di Pyongyang, Resah Angka Kelahiran Terus Turun

4 Desember 2023

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya menyaksikan manuver pesawat tempur saat mengunjungi markas besar Angkatan Udara Tentara Rakyat Korea dalam rangka Hari Penerbangan di Korea Utara, 1 Desember 2023. Selain untuk memperingati Hari Penerbangan, kunjungan Kim Jong Un itu juga untuk memeriksa hasil dari satelit mata-mata. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Kumpulkan Ibu-ibu di Pyongyang, Resah Angka Kelahiran Terus Turun

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gusar akan angka kelahiran di negaranya yang terus turun.


Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

4 Desember 2023

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad, yakni merupakan hal yang dianjurkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Foto: Canva
Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad, yakni merupakan hal yang dianjurkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.


Cara dan Syarat Melahirkan Agar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

18 Oktober 2023

Cara dan Syarat Melahirkan Agar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

Pemerintah menanggung biaya melahirkan para peserta BPJS Kesehatan. Apa saja prosedur yang harus dijalankan untuk memperoleh fasilitas itu?


Ketentuan Aqiqah Anak, Pelaksanaan, dan Hukumnya

25 September 2023

Aqiqah merupakan ungkapan syukur atas kelahiran anak. Ada beberapa ketentuan aqiqah yang harus dipenuhi, simak selengkapnya di sini. Foto: Canva
Ketentuan Aqiqah Anak, Pelaksanaan, dan Hukumnya

Aqiqah merupakan ungkapan syukur atas kelahiran anak. Ada beberapa ketentuan aqiqah yang harus dipenuhi, simak selengkapnya di sini.


Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Ini Sebabnya

1 September 2023

Ilustrasi ulang tahun rekan kerja. Foto: Freepik.com
Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Tak sedikit orang memilih tidak merayakan hari ulang tahun dengan berbagai alasan. Berikut beberapa sebab orang malas menggelar pesta ulang tahun.


Darurat Populasi, Cina Hapus Persyaratan Menikah untuk Dapat Tunjangan Hamil

31 Agustus 2023

Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Darurat Populasi, Cina Hapus Persyaratan Menikah untuk Dapat Tunjangan Hamil

Cina sedang menghadapi darurat populasi. Jumlah kelahiran anak terus turun.