TEMPO.CO, Roma - Paus Fransikus mengundang para ahli kosmologi dan astrosifikawan terkemuka di dunia ke Vatikan. Tujuannya, untuk membicarakan pembentukan alam semesta, seperti Big Bang (ledakan besar), gelombang gravitasi, singularitas waktu, dan lubang hitam.
Konferensi yang akan berlangsung selama sepekan 9-12 Mei 2017 ini sekaligus bentuk penghormatan kepada pemikiran Georges Lemaître. Dia adalah imam, astronom, dan profesor fisika di Universitas Katolik Leuven.
Selain itu, konferensi tersebut merupakan upaya Vatikan untuk mengokohkah kontribusi sains dalam pembangunan kemanusiaan. "Sudah bukan waktunya lagi mempertentangkan sains dengan doktrin agama," demikian pernyataan Vatikan seperti dikutip dari laman berita The Independent, Selasa, 9 Mei 2017.
Baca: Membawa Pesan Damai, Paus Fransiskus Tiba di Mesir
Vatikan memang semakin membuka diri kepada banyak kemungkinan, termasuk sains. Hal itu terlihat dari pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Paus Fransiskus pada 2014. Kala itu, dia menyatakan, "Tuhan bukan penyulap dengan tongkat sihir. Teori Big Bang itu nyata."
Tonggak pertama Vatikan mendukung sains dilakukan pertama kali pada 1891. Saat itu, Paus Leo XIII mendirikan Obersvatorium Vatikan. Di observatorium yang didirikan Paus Leo itulah konferensi digelar.
Baca: Paus Sebut Lebih Baik Jadi Atheis daripada Munafik
Konferensi akan membahas banyak teori pembentukan alam semesta, termasuk yang dikemukakakn Lemaître pada 1927 tentang berkurangnya galaksi merupakan hasil perluasan alam semesta. Teori ini diperolehnya dengan memecahkan persamaan teori relativitas umumnya dari Albert Einstein.
Teori Lemaître dikenal sebagai "atom purba". Kini, sekarang umum dikenal sebagai teori Big Bang. "Dia mengerti bahwa melihat ke belakang pada waktunya, alam semesta seharusnya berasal dari keadaan kepadatan energi tinggi, dikompres ke titik seperti sebuah atom asli dari mana semuanya dimulai," menurut siaran pers dari Observatorium yang dilansir The Independent.
Baca: Paus Fransiskus Akui Pernah Ragukan Keberadaan Tuhan
Lemaître dapat membuktikan bahwa manusia dapat percaya kepada Tuhan, tapi tidak juga menampik keberadaan sains. "Dia adalah orang yang sangat berhati-hati untuk menjabarkan, termasuk kepada Paus Pius XII, bahwa tindakan penciptaan semesta bukan lah sesuatu yang terjadi hanya pada 13,8 miliar tahun lalu. Melainkan terus mengembang hingga kini," ujar Kepala Observatorium Vatikan, Pastor Guy Consolmagno dari Ordo Jesuit.
Baiknya, kita tunggu saja pernyataan resmi dari Vatikan atau Paus Fransiskus soal konferensi alam semesta ini.
THE INDEPENDENT | AMRI MAHBUB