Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Keamanan AS Disinyalir Terlibat Serangan Ransomware

image-gnews
Ilustrasi virus ransomware
Ilustrasi virus ransomware
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Portal berita uang digital Bitcoin, bitcoinist.com, mensinyalir Bada Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), ada di balik serangan siber "ransomeware" karena peretas yang menyerang komputer di seluruh dunia meminta para pengguna komputer menyetorkan uang dalam Bitcoin sehingga pasar Bitcon menjadi kelebihan pasokan untuk kemudian memangkas nilai mata uang digital yang dianggap menjadi ancaman bagi mata uang utama konvensional ini.

"Jumat (pekan lalu) Bitcoin mengalami salah satu penurunan paling tajam dalam beberapa bulan, terpangkas sekitar 10 persen nilai pasarnya setelah tiga pekan berturut-turut mendapatkan pasokan luas biasa besar. Pertanyaannya adalah mengapa? Jawabannya mungkin terletak pada 'The Deep State' atau lebih khusus lagi, NSA," tulis laman bitcoinist.com.

Sehari sebelum Jumat itu serangan siber besar-besaran menghajar 100-an negara di seluruh dunia yang merupakan serangan siber terbesar dalam sejarah.

Serangan "ransomware" itu mengenkripsi file-file atau dokumen-dokumen digital dari mereka yang ditimpa serangan siber itu sehingga sekitar 125 ribu komputer seluruh dunia terdampak oleh serangan ini.

Program ransomware yang menyebut diri "WannaCry" itu menuntut tebusan 300 dolar AS dalam bentuk Bitcoin sebagai imbal balik atas kata sandi yang digunakan untuk mendekripsi dokumen-dokumen digital dalam komputer yang sudah diserang.

Ulah ini, sebut bitcoinist.com, telah mendevaluasi nilai Bitcoin di seluruh dunia sampai 11 persen, sedangkan waktu atau timing serangan berbarengan dengan jatuhnya nilai pasar Bitcoin.

Malware atau program jahat ini tersedia online pada 14 April oleh sekelompok hacker bernama Shadow Brokers yang tahun lalu mengaku telah mencuri cache "senjata siber" dari NSA. 

"Pertanyaannya yang muncul dari semua ini adalah apakah benar-benar telah dicuri dari NSA atau apakah sengaja tersedia untuk digunakan di masa depan untuk dan melawan kepentingan mereka? Apakah ini medan program yang dibuat untuk ditujukan sebagai permainan perang siber di masa depan?", tanya bitcoinist.com.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa kalangan, sebut laman ini, menuding serangan siber global ini diorkestrasi oleh NSA untuk mengambinghitamkan Bitcoin sebagai alat teroris sehingga memberi citra buruk mata uang digital ini di seluruh dunia.

"Apakah NSA dan The Deep State menggunakan game perang siber untuk menyerang Bitcoin dengan tujuan akhir mendapatkan keuntungan politis dalam rangka regulasi dan pengawasan jejaring keuangan terdesentralisasi secara global (Bitcon) ini?," tulis bitcoinist.com lagi.

Pertanyaan ini diajukan berdasarkan pengalaman bahwa di masa lalu Bitcoin pernah menjadi target serangan siber yang juga menggunakan ransomware.

Adanya aktor negara di balik serangan itu didasarkan pada fakta bahwa sebelum ini tidak ada serangan siber yang terokestrai seluas seperti sekarang. 

"Untuk menyerang sekitar 70 negara dengan puluhan ribu serangan, selama berjam-jam, termasuk kekuatan-kekuatan ekonomi besar dunia Inggris, AS, Jerman dan Rusia, Anda mesti punya database luar biasa dari mana asal Anda menyerang, ditambah koordinasi dan akses komputer yang kemungkinan besar jauh di atas rata-rata kuasa Bitcoin," tulis bitcoinist.com.

Jika Bitcoin dianggap ancaman terhadap elite perbankan dan mata uang dunia, maka adalah soal waktu bagi tamatnya riwayat Bitcoin, tutup laman uang digital ini.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

13 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

14 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

16 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.