Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jupiter Planet Tertua, Ternyata Lahir dengan Menelan Planet Lain

image-gnews
Planet Jupiter. AP/NASA
Planet Jupiter. AP/NASA
Iklan

TEMPO.CO, California - Menurut studi terbaru, Jupiter adalah planet tertua di tata surya. Inti planetnya terbentuk sebelum gas nebula dari matahari menghilang.

Dalam waktu tiga juta tahun setelah terbentuk, inti planet Jupiter tumbuh 50 kali lebih besar dari massa bumi saat ini. Jupiter terus tumbuh dengan akumulasi gas yang lebih banyak lagi menjadi planet yang kita kenal sekarang.

Baca: NASA Ungkap Misteri Planet Jupiter

Proses pembentukan Jupiter itu diungkap tim dari Lawrence Livermore National Laboratory di California, Amerika Serikat, dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi Juni. Massa Jupiter saat ini sekitar 318 kali lipat massa bumi. Atau, setara dengan 2,5 kali lipat kombinasi seluruh planet di tata surya.


Wahana antariksa NASA berada di orbit Jupiter. (AP Photo)

Seiring pertumbuhannya, Jupiter ternyata juga "menelan" planet-planet gas kecil lain yang berukuran mirip dengan bumi. Pada awal pembentukannya, Jupiter berada lebih dekat dengan matahari.

"Jaraknya mungkin seperti Mars ke matahari saat ini," tulis ilmuwan dalam jurnal.

Ketika bermigrasi menjauh dari matahari, Jupiter menarik sejumlah besar puing-puing di belakangnya. Setiap planet gas yang baru terbentuk kala itu ikut hancur dan ditarik ke Jupiter. Material yang tersisa akhirnya menjadi bagian dalam pembentukan Merkurius, Venus, bumi, dan Mars atau terdorong ke sabuk asteroid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Kamera Hubble Tangkap Citra Tak Biasa dari Jupiter

Jupiter juga diyakini menghabisi planet gas raksasa sekitar 600 juta tahun setelah matahari menyala. Para peneliti menduga kala itu ada planet gas raksasa ketiga selain Jupiter dan Neptunus yang terbentuk. Berdasarkan studi orbit sejumlah bulan Jupiter, mereka menemukan bukti bahwa planet gas itu berada terlalu dekat.


Bintik merah di planet Jupiter yang tampak seperti pusaran tornado. (Mashable.com)

Ahli planet dari Universitas Brown, Brandon Johnson, mengatakan Jupiter, dalam usia mudanya, sudah mengontrol dinamika dan evolusi tata surya.

Baca: NASA Temukan Kehidupan di Orbit Jupiter, Alien Ditemukan?

"Planet Jupiter adalah obyek terbesar, bahkan pada usia jutaan tahun sudah bisa mengubah tampilan tata surya kita," kata dia yang tak tergabung dalam tim, seperti dikutip dari laman berita sains Space.

PROCEEDINGS OF THE NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES | SPACE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 menit lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

41 menit lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

15 jam lalu

As I Lay Dying. Spotify
Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.