Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mirip di Indonesia, Gempa Filipina Jadi Perhatian Peneliti

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bermagnitudo 6,5 di Filipina, Kamis lalu, menjadi kajian peneliti gempa di Indonesia. Penyebab gempa yaitu pergerakan sesar atau patahan Leyte Tengah yang aktif dengan laju 25 milimeter per tahun.

"Lajunya mirip Sesar Sumatera," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Jumat, 7 Juli 2017.

Gempa yang mengguncang kuat Pulau Leyte di Filipina tengah, Kamis itu, dilaporkan menewaskan setidaknya dua orang. Beberapa orang masih terjebak di reruntuhan bangunan, puluhan korba luka, dan menimbulkan banyak kerusakan bangunan termasuk pembangkit listrik. Gempa juga memicu longsoran, dan beberapa ruas jalan terbelah.

Beberapa kota yang mengalami dampak gempa antara lain Ormoc City, Kananga, Jaro, Pastrana, dan Dagami. "Hingga Jumat pagi ini tercatat sudah lebih dari 240 gempa susulan (aftershocks) dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman," kata Daryono.

Baca: Gempa Terjang Filipina, 1 Orang Meninggal dan Bangunan Roboh

Hasil analisis BMKG terkait parameter gempa tersebut menunjukkan, lokasi episenter terletak di zona jalur sesar, memiliki kedalaman dangkal, dengan mekanisme pergerakan mendatar. Ini menunjukkan bahwa gempa yang terjadi dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

"Sesar yang diduga kuat aktif dan memicu gempa adalah segmen Sesar Leyte Tengah yang merupakan bagian dari sistem Zona Sesar Besar Filipina (The Philippine Fault Zone-PFZ)," kata Daryono.

Sistem sesar PFZ itu memiliki jalur sangat panjang dan membentang sejauh 1.200 kilometer, membelah Kepulauan Filipina. Segmen Sesar Leyte Tengah yang aktif saat ini tercatat memiliki laju pergeseran sebesar 25 milimeter per tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zona Sesar Besar Filipina dipastikan terus aktif dan menjadi generator gempa kuat di Filipina, mengingat suplai energinya yang terus tersedia. Dinamika sistem sesar ini berhubungan dengan desakan lempeng utama dunia, yaitu Lempang Laut Filipina dari timur dan Lempeng Eurasia dari barat.

Baca: Kenapa Gempa Bumi di Aceh Bisa Sangat Dahsyat? Ini Jawabannya

Sejarah mencatat bahwa sistem Sesar Besar Filipina sudah seringkali memicu gempa kuat yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Tercatat beberapa gempa besar pernah terjadi di sepanjang jalur sesar ini, seperti tahun 1608, 1743,1750, 1837, 1869, 1890, 1897, 1915, 1967, 1971, 1973, 1975, 1979, 1989, 1991, 1996, 1998, dan 2003.

Peristiwa Gempa Pulau Leyte di Filipina tengah yang menelan korban jiwa dan merusak banyak bangunan rumah ini, ujar Daryono, patut menjadi pelajaran. Alasannya karena secara tektonik dan kerawanan gempa, wilayah Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Filipina.

Sebagai langkah kesiagaan, kata Daryono keberadaan sesar aktif dan sebarannya di wilayah Indonesia yang kini sudah dipetakan dengan baik oleh para ahli gempa, hendaknya disosialisasikan kepada instansi terkait dan warga masyarakat. Warga harus mengenal jalur sesar aktif di daerahnya. Warga perlu tahu seberapa jauh tempat tinggalnya dengan lokasi sesar aktif. Selain mengenal jalur sesar, warga perlu diberikan pemahaman potensi gempa yang mungkin terjadi di daerahnya.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

18 jam lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

21 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

23 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

1 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

1 hari lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.