Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fosil Coronodon Havensteini Ungkap Evolusi Gigi Paus

image-gnews
Tengkorak Coronodon havensteini. (Live Science)
Tengkorak Coronodon havensteini. (Live Science)
Iklan

TEMPO.CO, South Carolina - Geolog Mark Havenstein memiliki kepandaian khusus dalam mencari fosil langka dan penting. Ketika masih kanak-kanak, ia menemukan sebuah gigi dari hiu terbesar yang pernah hidup, megalodon, di sebuah pantai di Spanyol.

Selama bertahun-tahun, Havenstein terus mengumpulkan fosil. Lalu ia mendonasikan koleksi pribadinya kepada College of Charleston dan memulai bisnis Lowcountry Geologic. Usaha tersebut hanya fokus pada penemuan-penemuan penting yang belum ditemukannya.

Saat sedang melakukan scuba diving di Sungai Wando, Carolina Selatan, mencari gigi hiu, Hevenstein menemukan fosil tengkorak seekor paus.

Baca: Peneliti Temukan Fosil Binatang Aneh: Buaya Raksasa Bergigi T-rex

Dalam jurnal Current Biology edisi 10 Juli 2017, fosil yang ditemukan akhirnya diteliti ilmuwan dari New York Institute of Technology dan Natural History Museum. Terungkap fosil spesies baru tersebut berumur 30 juta tahun. Nama paus purba ini diambil dari nama Havenstein, Coronodon havensteini, sebagai bentuk penghormatan.


Rekonstruksi artis Coronodon havensteini. (Live Science)

Fosil spesies baru dengan panjang yang diperkirakan sepanjang 30 meter dan berat mencapai 200 ton ini, dalam studi berjudul "The Origin of Filter Feeding in Whales" dijelaskan merupakan transisi antara paus purba dan modern. Terutama, dalam proses makan.

Baca: Video 3D Fosil Homo Sapiens Tertua yang Baru Terungkap

Paus biru modern makan dengan cara menyaring air laut dalam volumen besar. Giginya meninggalkan krill atau udang kecil dan organisme kecil lainnya untuk dimakan.

"Paus modern makan organisme kecil sekitar 1.000 kilogram per hari," tulis tim dalam jurnal. "Gigi paus modern tidak menangkap mangsa berukuran besar sekaligus."

Jonathan Geisler, anggota tim dari New York Institute of Technology menjelaskan, paus sama seperti trenggiling di darat. Meski punya tubuh besar, tapi makan mangsa yang ukurannya sangat kecil. "Karena populasi organisme kecil lebih mudah dan lebih banyak di habitatnya," ujar Geisler, seperti dikutip dari laman Live Science.

Baca: Fosil Manusia Purba Tertua Ditemukan, Teori Homo Sapiens Berubah

Gigi paus modern terbagi atas pelat yang terlihat seperti rambut halus. Sebelum fosil C. havensteini ditemukan, para ilmuwan berkutat dalam debat kusir bagaimana sistem tersebut berkembang.

Sebagian menduga paus menghisap tanpa gigi. Sedangkan yang lainnya berteori bahwa paus kuno menggunakan gigi mereka seperti sebuah saringan untuk menangkap mangsa di air. Dan akhirnya fosil C. havensteini menguatkan teori kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu dari ciri khas utama paus adalah gigi belakangnya yang besar dan memiliki ruang antargigi yang terlihat. "C. havensteini akan mendekati sekumpulan ikan dan akan membuka mulutnya dengan lebar ketika berenang ke arah sekelompok ikan tersebut," Kata Geisler. "Bersamaan dengan menutupnya rahang, air akan didorong keluar dari mulut melalui celah antargigi, dimana ikan akan terjebak di dalamnya."

Dalam jurnal, tim berspekulasi bahwa lidah paus telah diposisikan untuk mencegah ikan melarikan diri dari bagian depan mulut ketika tertutup.

Baca: Fosil Alga Berusia 1,6 Miliar Tahun Ditemukan, Tanaman Tertua?

Sebagaimana deretan gigi dengan celah berpangaruh bagi Paus, peneliti berpikir ukuran mangsa juga turut berpangaruh. Hal ini diikuti dengan hukum Goldilocks, berdasarkan cerita anak tiga beruang, yakni seorang gadis kecil bernama Goldilocks berpikir jika semangkuk bubur merupakan pilihan yang tepat saat pilihan makanan lain terlalu panas atau terlalu dingin.


Rambut halus di gigi paus. (Wikipedia)

Dalam kasus ini, celah antar gigi paus sangatlah besar, sehingga mangsa bisa saja meloloskan diri. Apabila celah antargigi tersebut sempit, maka air dan mangsa bisa saja dipaksa melewati rongga lain yang lebih besar ketika mulutnya tertutup. Dua kemungkinan tersebut agaknya berhasil dihindari dengan kondisi gigi belakang bercelah milik paus.

"Gigi besar milik C. havensteini juga menghalangi bagian tertentu dari sisi-sisi mulut, sehingga gigi-gigi besar tersebut dapat membantu menahan mangsa untuk diam di dalam mulut ketika rahang ditutup," tulis tim.

Baca: Bukti Kehidupan Tertua Terekam pada Fosil Mikroba di Kanada

Geisler dan rekannya Robert Boessenecker, Mace Brown, dan Brian Beatty curiga jika selama ini celah antargigi paus tersebut sudah terisi oleh rambut halus. Selama sistem penyaringan makanan terus berevolusi selama jutaan tahun, rambut halus tersebut semakin memanjang, sementara gigi semakin mengecil, sehingga ruang antar gigi berkurang.

Pada keturunan paus kuno, gigi bisa saja menjadi bantuan pertama untuk mendapatkan makanan. Juga, untuk memenuhi kebutuhan untuk menyaring makanan sebelum akhirnya berkembang menjadi rambut halus.

Baca: Penemuan Fosil Tertua di Bumi Beri NASA Harapan Soal Mars

Simak berita menarik lainnya tentang fosil hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | CURRENT BIOLOGY | BIANCA ADRIENNAWATI | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

11 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

12 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

20 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

22 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

23 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.