Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Era Kecerdasan Buatan, Karyawan Masa Depan akan Sangat Berbeda

image-gnews
Ilustrasi kecerdasan buatan. Clearbridge Mobile
Ilustrasi kecerdasan buatan. Clearbridge Mobile
Iklan

TEMPO.CO, Sydney - Era kecerdasan buatan sudah sangat dekat. Lembaga nirlaba Foundation for Young Australians (FYA) memprediksi era otomasi tersebut akan menggantikan tenaga manusia di berbagai industri pada 2030.

Laporan berjudul "The New Work Smarts: Thriving in the New Work Order" ini melansir banyak analisis, termasuk kemampuan yang harus dimiliki manusia pada generasi mendatang agar tak kalah bersaing dengan mesin.

Baca: Canggih, Kecerdasan Buatan Ini Bisa Ungkap Resep Makanan

"Tentunya kemampuan yang harus dikuasai sangat berbeda dari sekarang," ujar Jan Owen, CEO sekaligus pendiri FYA, seperti dilansir dari laman berita ABC News, Sabtu, 29 Juli 2017.

Menurut Owen, karyawan pada 2030 diharapkan bisa fokus pada pembuatan strategi pekerjaan, interaksi antarmanusia, dan membuat rancangan kreatif. Manusia era tersebut juga diharapkan menguasai masalah secara detail dan menggunakan kemampuan analisis secara mendalam berdasarkan data.

Baca: Elon Musk dan Mark Zuckerberg Berselisih Soal Kecerdasan Buatan

Lantas apa saja yang ilmu yang relevan pada zaman itu? Owen menyebut sains dan matematika. Sebab, menurut dia, ke depannya, upaya penyelesaian masalah akan berdasarkan hitungan matematis.

Tentunya kemampuan berbahasa juga sangat dibutuhkan. Hal itu untuk membuat command dan instruksi akan berjalan dengan lancar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Moby Mart, Toko Swalayan Canggih dengan Kecerdasan Buatan

Selain itu, laporan juga mengungkap bahwa karyawan masa depan akan menghabiskan 30 persen lebih banyak waktu untuk belajar ketimbang karyawan sekarang. "Karyawan masa depan diharapkan fokus pada satu bidang yang dikuasainya," ujar dia.

Karena itu, Owen mengharapkan ada revolusi pendidikan yang fokus terhadap sains dan kemampuan verbal. Laporan ini, menurut dia, menunjukkan, bahwa kecerdasan pada 2030 lebih dari sekadar kemampuan kognitif dan emosional, tapi lebih dari itu. "Intelejensia manusia harus bisa di atas kecerdasan buatan," kata Owen.

Baca: Bos SpaceX, Elon Musk: Kecerdasan Buatan Berpotensi Mengancam

Simak berita menarik lainnya tentang kecerdasan buatan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ABC NEWS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online


Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

1 hari lalu

Threads. shutetrstock.com
Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

2 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

2 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

4 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

5 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.