TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan siklus gerhana matahari total yang terjadi saat ini akan terjadi lagi ratusan tahun kemudian. "Di jalur yang sama, gerhana matahari total pada hari ini akan terjadi 350 tahun lagi," kata Andi, Rabu, 9 Maret 2016, di Palu, Sulawesi Tengah.
Pemantauan gerhana matahari total di Palu dilakukan di lapangan bola Desa Kota Pulu, Kabupaten Sigi, Palu. BMKG melakukan pengamatan dalam acara yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla itu.
Andi mengatakan momen gerhana matahari total sangat langka. Tak heran jika para astronom dan ilmuwan menggunakan peristiwa ini untuk melakukan penelitian. BMKG pun tak mau ketinggalan. Mereka melakukan pengamatan di 19 lokasi di kota-kota yang dilalui gerhana.
Beberapa hal yang diteliti, kata Andi, adalah perubahan geomagnet, gravitasi, perubahan temperatur, kelembapan, serta perubahan arus pasang dan radiasi yang terjadi saat GMT. "Ini momen yang langka dan mahal buat ilmuwan, termasuk kami," ujar Andi.
Andi mengatakan BMKG menyebarkan lebih dari 25 teropong di seluruh Indonesia. Lokasi-lokasi itu antara lain Bengkulu, Bangka, Belitung, dan Palu. Pihaknya juga menyiarkan langsung pemantauan GMT melalui live streaming yang bisa diakses pada situs BMKG.
AMIRULLAH