TEMPO.CO, Mexico City - Sebuah menara tengkorak manusia yang digali di bawah jantung Mexico City telah menimbulkan pertanyaan baru tentang budaya pengorbanan di Kekaisaran Aztec setelah tengkorak perempuan dan anak-anak muncul di antara ratusan tengkorak yang tertanam dalam struktur menakutkan itu.
Baca: Ilmuwan Ungkap Penyebab Runtuhnya Bangsa Aztec
Para arkeolog telah menemukan lebih dari 650 tengkorak berlapis kapur dan ribuan fragmen dalam bangunan silinder dekat lokasi dari Templo Mayor, salah satu candi utama di ibukota Aztec, Tenochtitlan, yang kemudian menjadi Mexico City, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Minggu 2 Juli 2017.
Menara ini diyakini merupakan bagian dari Huey Tzompantli, sekumpulan besar tengkorak yang menanamkan ketakutan kepada pasukan Spanyol ketika mereka merebut kota di bawah Hernan Cortes.
Sejarawan menceritakan bagaimana kepala terpenggal prajurit yang tertangkap menghiasi Tzompantli, atau rak tengkorak, ditemukan di sejumlah budaya Mesoamerika sebelum penaklukan Spanyol.
Tapi penggalian arkeologi di perut Mexico City tua yang dimulai tahun 2015 menunjukkan bahwa gambaran itu tidak lengkap.
"Kami mengharapkan hanya pria, jelas orang-orang muda, sebagaimana layaknya prajurit, dan perempuan dan anak-anak tidak terpikirkan bahwa mereka akan ke medan perang," kata Rodrigo Bolanos, seorang antropolog biologi yang menyelidiki temuan itu.
"Sesuatu terjadi di mana kami tidak memiliki catatannya, dan ini benar-benar baru, yang pertama di Huey Tzompantli," tambahnya.
Raul Barrera, salah satu arkeolog yang bekerja di lokasi Katedral Metropolitan di atas Templo Mayor, mengatakan tengkorak-tengkorak itu akan ditaruh di menara setelah mereka ditampilkan untuk publik di Tzompantli.
Berdiameter sekitar enam meter, menara itu berdiri di sudut kapel atau Huitzilopochtli, dewa matahari, perang dan pengorbanan manusia Aztec. Dasarnya masih harus digali.
Tidak ada keraguan bahwa menara itu adalah salah satu dari bangunan-bangunan tengkorak yang disebutkan oleh Andres de Tapia, seorang tentara Spanyol yang mendampingi Cortes dalam penaklukan Meksiko pada tahun 1521, kata Barrera.
Tapia mengatakan dia menghitung puluhan ribu tengkorak di tempat yang kemudian dikenal sebagai Huey Tzompantli. Barrera mengatakan 676 tengkorak telah ditemukan sejauh ini, dan jumlah itu akan meningkat saat penggalian dilanjutkan.
Suku Aztec dan masyarakat Mesoamerika lainnya melakukan ritual pengorbanan manusia sebagai persembahan kepada matahari.
Templo Mayor (kata Spanyol untuk Candi Besar) adalah salah satu candi utama suku Aztec di ibukota mereka Tenochtitlan, yang sekarang adalah Mexico City. Gaya arsitekturnya milik periode Postclassic akhir dari Mesoamerika.
Temuan itu terjadi antara Februari dan Juni di bawah lantai rumah era kolonial di pusat Mexico City.
Dalam sebuah ritual khas, korban akan dibawa ke bagian atas kuil di mana empat imam akan meletakkan mereka di atas lempengan batu.
Perut korban akan diiris terbuka oleh imam kelima menggunakan pisau batu seremonial untuk memotong tepat melalui diafragma dan membelah dada. Imam akan mengambil hati dan merobeknya dalam kondisi masih berdetak.
Hati itu kemudian akan ditempatkan dalam mangkuk yang dipegang oleh patung dewa yang dihormati, dan tubuh korban dilemparkan ke bawah tangga candi dan mendarat di teras di dasar piramida.
Baca: Inilah Kuil Pengorbanan Manusia Milik Suku Aztec
Untuk re-konsekrasi Great Pyramid Tenochtitlan pada 1487, suku Aztec melaporkan bahwa mereka mengorbankan sekitar 80.400 tahanan selama empat hari. Sejarawan menduga angka itu kemungkinan berlebihan.
DAILY MAIL |ERWIN Z