TEMPO.CO, California - Jika Anda pengguna Facebook, Anda mungkin melihat emoji bendera pelangi yang dapat digunakan sejak awal bulan lalu. Sebagian besar orang menggunakan emoji pelangi sebagai cara untuk menerima keberadaan komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
Namun, tidak semua orang senang dengan emoji itu, terutama orang-orang Kristen konservatif. Sebaliknya, mereka menginginkan emoji bergambar salib ditambahkan oleh Facebook.
Emoji pelangi merupakan bagian dari perayaan keberagamaan secara online oleh Facebook selama berlangsungnya bulan Pride. Bagi kebanyakan orang, emoji ini juga digunakan sebagai penghormatan kepada pembuat bendera pelangi, Gilbert Baker, yang meninggal pada Maret lalu.
Baca: Facebook Cegah Pemasangan Iklan Berbau Rasis
Beberapa orang, termasuk Hikmat Hanna, seorang Kristen konservatif, memperdebatkan emoji pelangi yang ditambahkan Facebook. Ia bersikeras ingin Facebook juga menambahkan emoji salib.
Joshua Feuerstein, seorang penginjil yang tinggal di Arizona, turut memberikan dukungan terhadap kampanye penambahan emoji salib itu, yang telah menerima lebih dari 28 ribu like dan hampir 9.500 share di media sosial.
Namun, banyak yang percaya akan ada isu yang muncul jika emoji salib ditambahkan. Yakni, isu ingin memperkenalkan simbol-simbol religius lain, seperti Yahudi, Islam, Sikh, dan kepercayaan lainnya karena kepentingan kesetaraan.
Baca: Ada 4 Kategori Pengguna Facebook, Anda Masuk yang Mana?
Meski banyak permintaan, pihak Facebook memastikan bahwa emoji salib tidak akan pernah ditambahkan. Juru bicara Facebook mengatakan kepada Huffington Post, "Emoji ini tidak akan didapatkan di Facebook dan bukan sesuatu yang sedang kami kerjakan."
Sebelumnya, Feuerstein pernah mengisi berita utama di berbagai media daring saat ia gagal memesan kue bertuliskan "Kami tidak mendukung pernikahan sesama jenis" di Florida. Ia juga menegur Starbucks karena tidak menuliskan Natal pada cangkir-cangkir merah yang dikeluarkan selama musim liburan.
Baca: Facebook Rilis Fitur Pencari Wi-Fi, Begini Cara Menggunakannya
Simak berita menarik lainnya tentang Facebook hanya di kanal Tekno Tempo.co.
TECHSPOT | LIDWINA TANUHARDJO | AMRI MAHBUB