Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manusia Purba Australia Pertama Sudah Ada pada 65 Ribu Tahun Lalu

image-gnews
Elspeth Hayes berbicara dengan Mark Djandjomerr dan May Nango saat ia mengekstrak sampel komparatif di sebuah gua di dekat lokasi Madjedbebe yang terletak di wilayah Kakadu di utara Australia, 14 Juli 2017. Arkeolog memperkirakan nenek moyang penghuni Australia mencapai negara ini setidaknya 65.000 tahun yang lalu. REUTERS
Elspeth Hayes berbicara dengan Mark Djandjomerr dan May Nango saat ia mengekstrak sampel komparatif di sebuah gua di dekat lokasi Madjedbebe yang terletak di wilayah Kakadu di utara Australia, 14 Juli 2017. Arkeolog memperkirakan nenek moyang penghuni Australia mencapai negara ini setidaknya 65.000 tahun yang lalu. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Queensland - Arkeolog Australia temukan artefak yang mengubah teori manusia purba di Negeri Kangguru tersebut. Tim peneliti yang dipimpin Chris Clarkson, arkeolog dari Universitas Queensland, menemukan bukti bahwa nenek moyang suku Aborigin telah mendarat di bagian utara benua tersebut setidaknya sejak 65 ribu tahun lalu.

Sebelumnya, para ahli memperkirakan manusia menghuni Australia sejak 47 ribu hingga 60 ribu tahun lalu. Hasil riset terbaru Clarkson dan tim diterbitkan dalam jurnal Nature edisi 20 Juli 2017 berjudul "Human occupation of northern Australia by 65,000 years ago".

"Temuan ini mengubah segalanya. Sejak kisah kepergian manusia dari Afrika, punahnya dinosaurus, hingga teori manusia Aborigin," tulis tim dalam jurnal. Temuan ini juga mengungkap bahwa koloni manusia pertama di Australia hidup pada masa yang sama dengan wombat dan walabi besar.

Baca: Misteri Perjalanan Manusia Purba dari Afrika ke Eropa Terungkap


Chris Clakson dan tim saat melakukan penggalian di Situs Madjedbebe pada 2015 lalu. (REUTERS)

Penelitian dilakukan di Madjedbebe, yang secara tradisional dihuni klan Mirarr, salah satu klan tradisional Suku Aborigin. Meski ada di tengah Taman Nasional Kakadu, Madjedbebe tidak termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia karena perjanjian penambangan uranium yang diteken pada 1982.

Pemegang hak sewa adalah Energy Resource of Australia. Perusahaan ini bekerja sama dengan Gundjeihmi Aboroginal Corporation, perusahaan nirlaba yang memperjuangkan hak klan Mirarr, memberikan akses kepada para peneliti untuk masuk ke daerah tersebut. Clarkson dan tim melakukan penggalian dua kali, yakni pada 2012 dan 2015.

Tim pun berhasil menggali perkakas batu yang digunakan manusia purba Australia. Di antaranya, yaitu batu gerinda, kepala kapak bulat, oker tanah alias pewarna dinding, mortar, alu, hingga bekas-bekas perkemahan.

Baca: Temuan Artefak Patahkan Asumsi Awal Kedatangan Manusia Purba


Kepala kapak batu yang ditemukan di Situs Madjedbebe. (REUTERS)

Total ada lebih dari 11.000 artefak yang ditemukan Clarkson dan tim. Termasuk salah satunya kapak batu yang pegangannya disambung dengan resin. Kapak batu tersebut 20 ribu tahun lebih tua dari kapak serupa yang pernah ditemukan sebelumnya. Sedangkan temuan oker menunjukkan bahwa manusia purba tersebut telah melakukan aktivitas artistik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menghitung umur dari artefak purba tersebut tim lantas melakukan penanggalan radiokarbon mulai dari permukaan hingga lapisan tanah berumur 37 ribu tahun. Setelah itu mereka menggunakan metode penanggalan optically stimulated luminescence pada lapisan yang lebih dalam. Metode ini bisa menentukan kapan terakhir artefak terkena sinar matahari.

Baca: Terungkap, Kerabat Dekat Manusia Purba Dimangsa Karnivora


Elspeth Hayes, anggota tim, saat sedang mengekstraksi sampel di Situs Madjedbebe. (REUTERS)

Zenobia Jacobs, anggota tim yang juga pakar di bidang geokronologi dari Universitas Wollongong, menyatakan lapisan tanah relatif tidak terganggu selama puluhan ribu tahun sehingga penanggalan tersebut bisa lebih akurat. Adapun CEO Gundjeihmi Aboriginal Corporation, Justin O'Brien, menyatakan hasil studi itu membuktikan kecanggihan perangkat suku Aborigin Australia, serta menggarisbawahi pentingnya area tersebut.

"Penemuan ini menekankan pentingnya konservasi dan perlindungan tingkat tinggi pada situs ini," pungkas O'Brien.

Peter Hiscock, arkeolog dari Universitas Sydney yang tidak terlibat dalam penelitian, menyatakan studi yang dilakukan Clarkson dan tim memakai data yang paling bisa diandalkan. "Temuan mereka bisa jadi acuan baru soal okupasi manusia purba di Australia," uar Hiscock, seperti dikutip dari laman berita The New York Times.

Baca: Pola Makan Manusia Purba Terungkap Setelah 400 Ribu Tahun


Situs Madjedbebe. (REUTERS)

Simak berita menarik lainnya tentang manusia purba Australia hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE | LIVE SCIENCE | THE NEW YORK TIMES | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

3 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

3 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

3 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

5 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.