Anak Cerdas Cenderung Konsumsi Narkoba Saat Dewasa

Reporter

Editor

Rabu, 16 November 2011 18:03 WIB

AP/Alexandre Meneghini

TEMPO Interaktif, Cardiff - Anak-anak berinteligensia tinggi cenderung mengkonsumsi obat-obatan ilegal saat dewasa. Kecenderungan semakin meningkat di kalangan perempuan.

Kelompok peneliti mempelajari 8.000 responden yang mengikuti tes IQ melalui British Cohort Study pada 1970. Tes ini dilakukan pada peserta saat berusia 5 dan 10 tahun. Pada usia 16 tahun, peserta diminta mengumpulkan laporan pribadi mengenai tekanan psikologis dan penggunaan obat. Laporan pemakaian obat kembali dilakukan pada usia 30 tahun.

Obat pada penelitian ini antara lain berupa ganja, kokain, LSD, dan heroin. Hasilnya, pada usia 30 tahun, sekitar 1 dari tiga pria dan satu dari enam perempuan pernah memakai ganja. Sementara 8,6 persen pria dan 3,6 persen perempuan pernah mengkonsumsi kokain dalam 12 bulan terakhir.

Pencocokan juga dilakukan pada jenis obat lainnya. Diketahui pula bahwa jumlah pria pengguna obat-obatan dua kali lebih banyak ketimbang perempuan. Ketika peneliti memasukkan faktor kecerdasan, hasil lain ditemukan. Analisis menunjukkan, pria dengan IQ tinggi pada masa balita memiliki 50 persen kecenderungan mengkonsumsi amphetamin, ekstasi, dan obat berbahaya lainnya, ketimbang anak-anak dengan kecerdasan rata-rata.

Kecenderungan ini meningkat pada kelompok kelamin berbeda. Perempuan berinteligensia tinggi pada masa balita, dua kali lebih potensial mengkonsumsi obat-obatan terlarang dibandingkan anak-anak pada umumnya.

Keterkaitan ini juga terjadi pada sampel berinteligensia tinggi pada usia 10 tahun. Namun konsumsi obat-obatan ini baru kejadian saat responden berusia 30 tahun.

Menurut tim peneliti, temuan ini menyumbangkan pemikiran baru bagi penelitian kecerdasan dan gaya hidup. "Penelitian sebelumnya melihat anak cerdas akan mengadopsi pola hidup sehat sehingga terhindar dari konsumsi alkohol," ujar peneliti dari Centre for the Development and Evaluation of Complex Interventions for Public Health Improvement, Cardiff University.

Meski ada hubungan kecerdasan dan pemakaian obat terlarang, White beranggapan hasil ini menunjukkan anak cerdas mungkin ingin mengalami pengalaman mengesankan melalui stimulasi tak biasa.

Penelitian berbeda juga memperlihatkan anak cerdas cenderung cepat bosan dan mendapat ejekan dari rekan sebaya karena dianggap berbeda. "Konsumsi obat terlarang bisa menjadi cara melarikan diri dari tekanan ini," tambah White.

MEDICALXPRESS | ANTON WILLIAM

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

42 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya