TEMPO.CO, Bandung- Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Archie Anugrah, 21 tahun, membuat net label bernama Experia. Tujuannya untuk melestarikan musik etnik Indonesia dan mengenalkan para pemain musiknya ke seluruh dunia lewat Internet. Semuanya dirancang serba gratis. Experia Net Label baru meluncur Januari 2012 di jagat maya.
Menurut Archie, net label itu dibuat sebagai media publikasi musik-musik bernuansa etnik Indonesia serta musik eksperimental. "Net label bukan ide yang baru, tapi yang saya bikin ini khusus musik etnik Indonesia agar tidak diaku orang lain," katanya kepada Tempo, Kamis, 16 Februari 2012.
Situs http://experialabel.wordpress.com buatannya itu berfungsi sebagai wadah penampung. Archie menerima kiriman karya musisi atau kelompok musik etnik Indonesia dalam bentuk suara berformat mp.3. beserta data lengkap identitas pengirimnya. Karya bisa berbentuk sebuah lagu, album, atau kompilasi. Setelah lagu itu dipastikan benar karya pengirim, Archie mengunggahnya di net label. Seluruh proses itu gratis.
"Kalau ada pengunduh yang mau memakainya untuk komersil, tetap harus seizin pemilik karya," katanya. Karena itu, kiriman lagu harus disertai informasi yang jelas hingga nomor kontak orang yang bisa dihubungi. Data lengkap itu juga untuk memudahkan interaksi antarmusisi etnik di Indonesia. "Kalau ada yang butuh pemain suling lagu Sunda atau karinding, misalnya, jadi gampang dia nanti ngontaknya," ujar mahasiswa teknik informatika angkatan 2008 itu.
Namun sejumlah musisi atau kelompok musik etnik yang diajaknya masih ada yang ragu atau enggan. Alasannya, karena lagunya bakal diunduh gratis oleh siapa pun. "Keuntungan uangnya memang tidak ada dari pengunduhan lagu sebab semua gratis," katanya.
Namun orang di seluruh penjuru dunia jadi bisa mengenal musik etnik Indonesia sekaligus para musisinya, sehingga terbuka peluang kerja sama bermusik atau berpentas. Archie mengatakan sosialisasi dan edukasi manfaat net label ini menjadi tantangan berat. Apalagi proyek idealis dan gratis tersebut baru bisa dijalankannya sendiri. Walau begitu, dua kelompok musik etnik asal Bandung dan Malang, Artmoschestra Digital Ethnic, telah bergabung. Album berjudul album Nagara Kretagama United Jilid I berjumlah tujuh lagu sudah bisa diunduh gratis. Pembuat album itu, Redy Eko Prastyo, mengaku tak rugi.
“Saya ingin berbagi ke siapa saja,” katanya. Sebelumnya, ia membuat album itu dalam bentuk cakram padat sebanyak 2.000 keping. Peredarannya pada kalangan terbatas, seperti komunitas musisi etnik dan eksperimental. Sejak diunggah gratis, rekan pemain musik sejenis dari Indonesia dan Inggris, Jerman, serta Amerika menyatakan tertarik dan menanyakan album berikutnya yang segera ia luncurkan. Selain itu, musiknya juga diminati para pembuat film independen dan makin diminta berpentas di sejumlah kota. “Efektif juga buat promosi musik saya,” ujarnya.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya
21 jam lalu
Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.
Baca Selengkapnya10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi
21 jam lalu
Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android
2 hari lalu
Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.
Baca SelengkapnyaKetahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya
3 hari lalu
Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.
Baca SelengkapnyaRekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia
5 hari lalu
Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G
5 hari lalu
Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb
6 hari lalu
Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.
Baca SelengkapnyaPengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun
6 hari lalu
Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum
8 hari lalu
Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaKata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?
8 hari lalu
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.
Baca Selengkapnya