TEMPO.CO , Winconsin - Tanpa tidur, manusia akan menjadi mudah marah, linglung, sampai berpotensi mengalami kecelakaan. Itulah hipotesis awal dari penelitian yang dilakukan Fakultas Psikologi University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat.
Mengutip laporan Dailymail, Senin 28 Mei 2012, psikolog Giulio Tononi mengatakan ketika tidur otak akan me-reset dirinya sendiri sehingga ketika bangun seseorang akan merasa lebih segar dan siap mengolah informasi.
"Secara harfiah, otak membersihkan dirinya ketika kita tertidur," kata Tononi. Pernyataan tersebut disampaikannya setelah mengamati aktivitas gelombang otak. Menurut dia, di saat tidur aktivitas gelombang otak sangat kuat.
"Artinya, waktu itu otak sedang memusnahkan memori yang tidak bermanfaat," ujarnya. "Seperti kegiatan reboot pada komputer."
Untuk mengetahui aktivitas gelombang otak tadi, Tononi melakukan uji coba melalui simulasi komputer kepada manusia dan tikus.
Pada otak tikus, kata Tononi, ada bagian tertentu yang "mematikan dirinya" saat tidur. Menurut dia, ini menandakan ada fungsi di bagian fisik yang tidak berfungsi atau tertidur juga.
Selain membuat segar ketika terbangun nanti, tidur juga berguna untuk mengkonsolidasikan kenangan baru dan memungkinkan otak untuk "melupakan" segala sesuatu yang tidak penting, sehingga ada ruang untuk diisi informasi kembali.
"Tidur mungkin adalah satu cara untuk menebus kelelahan otak Anda supaya Anda siap menghadapi segala kegiatan di hari berikutnya," ujarnya.
DAILYMAIL | RINI K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya