TEMPO.CO, London - Para peneliti di Universitas London telah menggabungkan simulator Google Earth penerbangan dengan motion sensitive controller yang memungkinkan seseorang terbang di sekitar kota menggunakan gerakan burung. Pengguna dapat mengepakkan sayap mereka untuk mengatur ketinggian atau menjatuhkan diri untuk menyelam. Bahkan, bisa digunakan untuk mengubah arah ke kiri dan kanan.
Penelitian ini merupakan bagian dari pekerjaan simulasi perkotaan dan model prosedural yang dilakukan oleh tim Bartlett Centre for Advanced Spatial Analysis (CASA) Universitas London.
Andrew Hudson-Smith, Kepala CASA, mengatakan timnya berharap membawa simulator ini ke Museum Leeds dan dipasang di tempat umum, yaitu di City Hall London.
Mereka menciptakan Pigeon Simulator yang bisa mengeksplorasi seluruh bagian kota. Pengguna dapat terbang seperti burung merpati.
Simulator ini menggunakan sensor Microsoft Kinect untuk melacak gerakan-gerakan dari tubuh pengguna. Kemudian, mengubahnya menjadi gerakan melalui web Plugin Google Earth 3D.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.