TEMPO.CO, Chongqing - Kecoa telah merangkak di planet ini sejak sebelum masa dinosaurus. Sejak saat itu ada lebih dari 4.500 spesies kecoa yang berkembang di Bumi. Kini, daftar itu bertambah setelah tim peneliti dari China's Southwest University menemukan tiga spesies baru kecoa.
Spesies baru itu diberi nama Pseudophoraspis clavellata, Pseudophoraspis recurvata, dan Pseudophoraspis incurvata. Ketiganya termasuk dalam golongan kecoa raksasa (Blaberidae). Hanya saja ketiganya memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan badan sepupu mereka.
Panjang tubuh kecoa spesies baru sekitar 3 sentimeter saat dewasa. Bandingkan dengan kecoa raksasa Blaberus giganteus yang dapat tumbuh hingga sepanjang 10 sentimeter.
Tim peneliti menemukan ketiga spesies kecoa itu di Cina, yakni di daerah Provinsi Hainan, Yunnan, dan Guangxi. Ketiga spesies serangga berwarna kuning ini adalah yang pertama dari genus Pseudophoraspism yang ditemukan di Cina. Selama ini kecoa dari genus itu hanya dijumpai di Asia Tenggara, dan paling utara di Vietnam.
"Ini memperluas jangkauan genus Pseudophoraspis ke utara," kata Zongqing Wang, seorang pakar serangga dari China's Southwest University, Jumat, 1 Maret 2013. Temuan ini dijelaskan secara terperinci dalam jurnal ZooKeys edisi pekan ini.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terpopuler:
Beredar Dokumen Soal Dana Hambalang untuk Ibas
Marzuki Alie: Anas Ngotot Masukkan Nazar ke Partai
Bisnis Mahdiana, Istri Kedua Djoko Susilo
Ibas Terima Uang Hambalang? Hatta Rajasa: Fitnah
KPK: Silakan Lapor Data Ibas
Berita terkait
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara
29 Maret 2022
Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung
Baca SelengkapnyaCecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan
12 September 2021
Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan
Baca SelengkapnyaLIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas
15 Oktober 2019
Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .
Baca SelengkapnyaBanyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti
9 Maret 2017
Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi
18 Januari 2017
Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.
Baca SelengkapnyaPeneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah
5 Oktober 2016
Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.
Baca SelengkapnyaSpesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil
18 Februari 2016
Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.
Baca SelengkapnyaHobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?
18 Februari 2016
Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.
Baca SelengkapnyaSpesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air
4 Januari 2016
Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.
Baca SelengkapnyaLIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano
16 November 2015
LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.
Baca Selengkapnya