Harta Kuno Era Bizantium Tertimbun Sampah
Editor
Mahardika Satria hadi
Kamis, 15 Agustus 2013 18:50 WIB
TEMPO.CO, Tel Aviv - Ratusan koin, lampu utuh, dan perhiasan emas kuno telah ditemukan di Israel. Anehnya, semua artefak itu berada dalam tumpukan sampah berumur ratusan tahun yang diperkirakan berasal dari zaman Bizantium.
Para arkeolog menemukan benda-benda kuno itu saat menggali pesisir lahan pertanian kota kuno Arsuf, disebut juga Apollonia, di bagian utara Tel Aviv. Awalnya mereka menemukan bukti adanya perasan anggur, zaitun yang telah diolah, juga reruntuhan bangunan yang dulunya dipakai oleh para petani. Namun belakangan mereka juga menjumpai sejumlah artefak di tempat pembuangan sampah.
Oren Tal, peneliti dari Tel Aviv University, dan Moshe Ajami dari Israel Antiquities Authority mengatakan di salah satu tumpukan sampah yang berdiameter mencapai 30 meter ditemukan fragmen guci, peralatan masak, peralatan makan, kaca, dan tulang hewan. Di antara tumpukan sampah itu, mereka juga menemukan artefak utuh yang masih bisa digunakan.
"Ada lebih dari 400 koin kuno yang sebagian besar berasal dari zaman Bizantium. Termasuk 200 lampu Samaria yang masih utuh, cincin, dan perhiasan emas," kata Tal dan Ajami, seperti dikutip dari laman Livescience, Kamis 15 Agustus 2013.
Bagian paling menarik dari penggalian yang didanai oleh Israel Lands Administration ini adalah penemuan perhiasan berupa cincin oktagonal yang dihiasi grafir ayat-ayat Pentateukh Samaria. Cincin itu bertuliskan bahasa Samaria yang terukir di masing-masing sisinya.
"Satu sisi bertuliskan 'Adonai' dan sisi lain bertuliskan 'One God', and so on," kata keduanya menambahkan.
Apollonia dulunya pernah menjadi kota tersohor di daratan Yunani selama 1.500 tahun. Kepopulerannya merentang dari periode Persia akhir pada abad ke-6 sebelum Masehi sampai akhir periode Tentara Salib pada abad ke-13 Masehi.
Selama akhir periode Bizantium, tepatnya di abad ke-5 hingga ke-7, Apollonia lebih dikenal dengan sebutan Sozousa, yakni kota yang dihuni oleh penganut Kristen dan Samaria.
ROSALINA | LIVESCIENCE