TEMPO.CO, Washington DC - Bisa jadi The National Aeronautics and Space Administration (NASA) benar-benar akan meniru ide film Armageddon untuk mencegah kiamat datang saat batu besar asteroid menghantam bumi.
Film produksi 1998, Armageddon, merupakan film laris fiksi ilmiah yang diperankan Bruce Willis dan Ben Affleck. Mereka berusaha menghancurkan asteroid dengan mengebor inti bebatuan besar itu untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih parah akibat bertabrakan dengan bumi.
Meski film ini berhasil menjadi box office dan meraup US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun itu, film ini mendapat kritikan lantaran strategi yang ada dalam film untuk menghancurkan asteroid dengan menggunakan kepala nuklir ke pusat inti asteroid itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Namun, ide dari film itu bisa jadi akan menjadi kenyataan. Saat ini NASA tengah bekerja sama dengan Badan Keamanan Nuklir Nasional (National Nuclear Security Administration) untuk kemungkinan bersama-sama menghancurkan asteroid dengan menggunakan senjata nuklir.
Dan seperti yang ada dalam film Armageddon, saat Bruce Willis menggunakan pesawat luar angkasa untuk mencapai pusat inti asteroid, bisa jadi NASA akan menggunakan roket untuk menanamkan nuklir itu ke dalam asteroid.
Tapi para ahli mengatakan menghancurkan bebatuan itu kemungkinan malah hanya akan membuat situasinya menjadi lebih buruk. Menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan asteroid kemungkinan bisa berhasil untuk asteroid dan komet berukuran sedang antara 164 hingga 492 kaki.
Para ahli mempercayai ada sekitar 1 juta asteroid yang berada di dekat-dekat bumi yang bisa saja mengancam planet bumi. Namun sejauh ini, hanya sebagian kecil saja yang sudah berhasil dideteksi.
Bukti dramatik yang bisa disebutkan di sini adalah saat obyek tak dikenal meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali dari bom atom Hiroshima. Ini merupakan kejadian yang mengejutkan setelah sebelumnya terjadi peristiwaTunguska pada 1908, terjadi kerusakan hutan yang luas di Siberia setelah obyek tak dikenal memasuki atmosfir bumi.
Selama sekitar dua dekade, NASA terus menerus melakukan pencarian asteroid berbahaya yang bisa mengancam bumi dengan ukuran lebih dari 1 kilometer. NASA mengklaim telah berhasil 98 persen di antaranya.
Namun perusahaan yang bermitra dengan NASA, Planetary Resources, menyebutkan alat pendeteksi asteroid itu baru bisa mendeteksi 1 persen saja obyek-obyek yang mengitari matahari.
STARPULSE.COM | DAILY MAIL | GRACE S GANDHI