TEMPO.CO , Jember:Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat, Hendra Gunawan, memperkirakan aktivitas vulkanis Gunung Raung masih akan fluktuatif. "Masih naik turun," katanya, lewat sambungan telepon, Kamis malam 16 Juli 2015.
Hendra mengatakan pada 8 Juli 2015 aktivitas gunung yang menjulang di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Jawa Timur, itu sempat menurun. Namun pada dua hari berikutnya, yakni pada 9 dan 10 Juli 2015, aktivitasnya kembali meningkat.
"Pagi tadi (Kamis pagi) juga kembali meningkat," kata Hendra merujuk pula pada dampaknya yang berupa penutupan beberapa bandara.
Hendra menjelaskan, status aktivitas Gunung Raung hingga saat ini masih tetap di level Siaga. Arah angin yang cenderung ke Barat Daya dan Utara tidak saja menyebabkan beberapa bandara ditutup, tapi juga hujan abu di di wilayah Jember selama sepekan terakhir. "Guyuran abu Raung cukup tebal terasa," kata Veni, warga Tegal Besar, Jember.
Sementara itu, Aris Yanto, penjelajah Gunung Api di Indonesia memperkirakan kalau semburan abu Raung masih berpotensi membesar. Termasuk selama dua hari libur Lebaran Jumat dan Sabtu, 17 dan 18 Juli 2015 ini. "Volume semburan abu Raung berpotensi semakin banyak menyusul tremor vulkanik yang masih terus terjadi," kata Aris.
Baca Juga:
Dia berada di puncak Gunung Raung pada 7 Juli 2015 lalu. Aris yang sempat mendokumentasikan aktivitas di dalam kaldera Raung, kepada TEMPO mengatakan kalau di kaldera gunung itu sudah terbentuk sungai lava. "Kaldera Raung tampak membara," katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA