Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lokasi Makam Ratu Neferiti Jadi Perdebatan Sejarawan

image-gnews
Foto yang disiarkan hari ini (24/5) memperlihatkan sebuah peti mati kayu yang ditemukan Lahoun, sekitar 100 km dari Kairo, Mesir.  Para Arkeolog menemukan 57 makam Mesir Kuno di kawasan tersebut. AP/Supreme Council of Antiquities
Foto yang disiarkan hari ini (24/5) memperlihatkan sebuah peti mati kayu yang ditemukan Lahoun, sekitar 100 km dari Kairo, Mesir. Para Arkeolog menemukan 57 makam Mesir Kuno di kawasan tersebut. AP/Supreme Council of Antiquities
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pindai beresolusi tinggi mengindikasikan makam raja kanak-kanak Mesir Kuno Tutankhamun, memuat dua kamar rahasia, yang salah satunya diperkirakan sebagai tempat peristirahatan terakhir Ratu Nefertiti.

Ahli sejarah Mesir Nicholas Reeves, asal Inggris, mengatakan dalam sebuah jumpa pers di Kairo ia yakin mausoleum Raja Tutankhamun tadinya diisi oleh Nefertiti, yang diperkirakan para ahli adalah ibu tirinya dan ia telah berbaring di sana selama lebih dari 3.000 tahun di balik ruang yang dipisahkan dinding, seperti yang diberitakan laman Telegraph.

Reeves mengatakan citra radar dan panas, radar and thermal imaging, dapat membantu mengungkap ruang rahasia yang tersembunyi di balik makam Tutankhamun dan apa yang ada di baliknya.

Menteri Purbakala Mesir Mamdouh al-Damaty mengatakan tahap selanjutnya adalah mengerjakan studi radar yang akan dimulai satu hingga tiga bulan ke depan.

Raja Tut, meninggal sekitar 1323 Sebelum Masehi. Makamnya, yang dilengkapi dengan topeng emas, ditemukan di Lembah Para Raja oleh ilmuwan Inggris Howard Carter pada 1922.

Para ahli sudah lama mempelajari mengapa makam Raja Tut lebih kecil daripada firaun lainnya dan mengapa bentuknya lebih sesuai dengan ratu Mesir kala itu.

Para ahli Mesir masih belum yakin di mana Nefertiti meninggal dan dikubur. Ia dipercaya meninggal saat suaminya masih berkuasa, yang menimbulkan perkiraan ia dikubur di Amarna, tempat patung dada dirinya ditemukan pada 1912.

Baru-baru ini, kebanyakan ahli, termasuk Reeves, berpendapat ia hidup lebih lama dari suaminya Firaun Akhenatten, mengganti namanya dan mungkin memerintah Mesir dalam waktu yang singkat.

Reeves mengembangkan teorinya tentang makam Nefertiti setelah mempelajari pindaian beresolusi tinggi yang ia yakini menunjukan dua ruang rahasia di bagian dinding utara dan barat makam Raja Tut.

Satu ruangan, menurut dia, adalah tempat penyimpanan dan satu lagi berisi jasad Nefertiti, yang namanya berarti "dia yang cantik telah datang".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi, arkeolog lainnya berhati-hati karena bukti masih kurang dan ilmuwan lainnya percaya mumi Nefertiti ditemukan pada 1898 dan disimpan di Egyptian Museum.

"Ide bahwa satu ruangan mungkin mengacu pada bekas makam, katakanlah Nefertiti, masih spekulasi murni," kata Aidan Dodson, pakar Mesir di Bristol University, kepada Reuters.

Damaty, yang baru-baru ini kembali dari tur Lembah Para Raja dengan Reeves dan pakar lainnya, mengatakan ia percaya ada kamar rahasia yang mungkin berisi jasad perempuan kerajaan, kemungkinan adalah ibu Raja Tut.

Nefertiti adalah istri pertama Firaun Akhenaten, yang memperkenalkan monoteisme di Mesir sekitar abad 14 SM.

Banyak ilmuwan yang mengatakan Raja Tut adalah anak Akhenaten dari saudara perempuannya Kia.

Tutankhamun diyakini menikah dengan saudari tirinya Ankhesenamun, salah satu dari enam anak perempuan Akhenaten dan Nefertiti.

Nefertiti dikatakan hidup lebih lama dari suaminya dan memerintah Mesir dengan nama Neferneferuaten.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

34 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

52 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.