Kisah Romeo, Fani dan 140 Orangutan yang Harus Dilepasliarkan

Kamis, 29 Agustus 2019 06:21 WIB

Romeo, orangutan yang sedang menjalani persiapan pelepasliaran di Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur. (Tempo/Gunawan Wibisono)

Persyaratannya njelimet: ketinggian 900 meter di atas permukaan laut, stok pakan alam, minim kompetitor hingga keberlangsungan masa depan.

“Karena BOS Samboja memiliki 140 orangutan lain yang siap dilepasliarkan,” katanya.

Kehje Sewen contoh ideal hutan bagi populasi orangutan. Hutan ini dulunya untuk pemanfaatan hutan (HPH), sebelum diambil alih Yayasan BOS.

Selama tujuh tahun ini, orangutan mampu beradaptasi dengan baik. Bahkan kurun waktu itu, terjadi kelahiran alamiah empat individu orangutan di Kehje Sewen.

Disini, BOS Samboja tidak lantas lepas tangan begitu saja. Ada tim tersendiri yang rutin memantau adaptasi orangutan. Mereka mempergunakan sinyal radio transmiter guna melacak aktifitas jelajah orangutan.

Alat pengirim sinyal ditanam ke tubuh orangutan. Strategi ini terpaksa dilakukan mengantisipasi orangutan sakit ataupun perburuan liar.

“Informasinya juga berguna pengembangan rehabilitasi di masa mendatang,” ungkap Jamartin.

Yayasan BOS mengelola dua lokasi rehabilitasi orangutan di Samboja (Kaltim) dan Nyaru Menteng (Kalteng). BOS Samboja sendiri berdiri sejak 1991 di atas lahan seluas 1.800 hektare.

“Konservasi orangutan Yayasan BOS ada di Samboja dan Nyaru Menteng,” kata Humas BOS Lestari, Nico Hermanu.

Kedua lokasi ini fokus program rehabilitasi orangutan. Secara berkesinambungan menggelar program pelepasliaran di hutan Kalimantan.

“Biaya melatih satu orangutan sebesar Rp 45 juta per tahun sehingga kami memperkerjakan 114 pegawai mengelola seluruh area,” katanya.

Lantaran itu, Yayasan BOS Foundation menggalang dana hibah dari 1.305 lembaga dalam dan luar negeri. Tahun 2018 mampu terkumpul Rp 73 miliar melalui program donasi, adopsi dan donor individu orangutan.

“Dana hibah ini meningkat 41 persen dibandingkan tahun 2017 silam,” tutur Nico.

Bukan hanya itu, BOS Samboja mengelola mandiri fund raising melalui tour trip berbiaya US $50 per orang. Dana ini dianggap program adopsi untuk pelestarian orangutan.

Sementara itu, ancaman populasi orangutan Kalimantan sangat nyata. Maraknya perkebunan kelapa sawit menggerus luasan hutan Kalimantan.

The Nature Conservancy (TNC) Indonesia melansir penurunan drastis populasi orangutan sebesar 25 persen selama 10 tahun terakhir. TNC melakukan riset di 540 desa Kaimantan.

“Dengan memadukan kedua data tersebut, keberadaan dan perubahan jumlah populasi orangutan di seluruh Kalimantan bisa diperkirakan secara lebih akurat,” kata Arif Rifky dari TNC.

TNC memperkirakan populasi orangutan tersisa 2.900 individu di Kaltim. Populasinya terkonsentrasi di Taman Nasional Kutai (TNK), Sangkulirang – Mangkalihat dan Wehea Kelay.

Dua orang perawat menggendong anak orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) berusia 1,5 tahun (depan) dan 11 bulan, di Kawasan Konservasi Orangutan Samboja, Kalimantan Timur. Kedua anak orangutan tersebut diadopsi PT. Bridgestone Tire Indonesia, melalui program CSR 'Ecopia Support Orangutan' hingga siap dilepasliarkan pada usia dewasa. Masih terdapat lebih dari 200 orangutan di kawasan konservasi yang dikelola 'Borneo Orangutan Survival Foundation' tersebut. TEMPO/Praga Utama

TNC mengasumsikan populasi orangutan berdasarkan jumlah sarang dan luas wilayah. Survey pun mempertimbangkan kualitas sarang di Kaltim yang mampu bertahan 600 hari.

“Sehingga estimasinya berdasarkan jumlah sarang, kualitas sarang, kemampuan orangutan membuat sarang dan jumlah anaknya,” papar Arif.

Luas wilayah populasi orangutan Kaltim mencapai 22 ribu kilometer persegi.

Penurunan populasi orangutan akibat penyusutan hutan primer, perburuan liar, kebakaran hutan dan perubahan iklim. Industri perkebunan dan pertambangan pun kerap dituding menjadi faktor penyebab.

Sehubungan itu, Arif menilai perlunya komitmen pengelolaan kepentingan konservasi dan industri secara beriringan. Menurutnya, pemerintah harus menerapkan aturan tegas agar dua kepentingan tersebut mampu berjalan bersama.

“Contohnya, pemerintah tidak memberikan izin di kawasan konservasi. Perusahaan juga tidak melakukan eksploitasi di kawasan yang berbatasan langsung dengan konservasi,” ujarnya.

“Strategi terbaik adalah saat konservasi dan industri mampu berjalan bersama,” imbuhnya.

Selanjutnya: Menjaga Pelestarian Orangutan

Berita terkait

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.

Baca Selengkapnya

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan

Baca Selengkapnya

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

13 Maret 2020

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

Baca Selengkapnya