7 Tipe Virus Corona Covid-19 di Dunia, yang Paling Agresif adalah ...

Reporter

Antara

Sabtu, 29 Agustus 2020 21:18 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Biologi Molekuler, Herawati Sudoyo, mengatakan mutasi menyebabkan virus corona Covid-19 lebih mudah menginfeksi sel. Tapi, transisi yang terjadi disebutnya berbeda di setiap wilayah di dunia mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oseania dan Asia.

Herawati yang adalah juga Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental mengungkap itu dalam orasi ilmiah berjudul 'Peran Riset COVID-19 untuk Indonesia Maju'. Orasi diberikannya dalam Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX yang memuncaki rangkaian acara peringatan HUT ke-53 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat 28 Agustus 2020.

Herawati menuturkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, menjadi tujuh tipe atau varian atau clade. Mereka adalah S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya). "Yang GH adalah yang paling agresif," katanya.

Herawati menuturkan distribusi clade yang ada di Asia, termasuk di Indonesia, sangat beragam. Belum bisa dijelaskan apa penyebab variasi tersebut dan apakah ada kemungkinan lingkungan atau sel inang berpengaruh. "Betul-betul banyak yang belum diketahui tentang virus ini yang layak untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya.

Di sinilah, dia menambahkan, peran penting data urutan keseluruhan genom (whole genome sequencing) SARS-CoV-2, yakni melihat mutasi yang terjadi dan mencari perubahan protein paku dari virus itu. "Untuk itu, kegiatan "whole genom sequencing" dari virus SARS-CoV-2 masih terus dilaksanakan di Indonesia," katanya.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, dalam konferensi pers virtual LIPI, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan kalau mutasi D614G pada virus corona Covid-19 telah teridentifikasi di Indonesia. Mutasi yang melahirkan varian G tersebut telah dibuktikan membuat kemampuan virus itu menginfeksi sel meningkat sampai sepuluh kali lipat dan kini mendominasi kasus Covid-19 di dunia.

Keterangan lebih rinci datang dari Peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pegatahuan Indonesia (LIPI), Wien Kusharyoto. Dia mengatakan kalau tim dari LIPI telah menemukan mutasi virus itu secara langsung dalam whole genome sequencing sampel virus asal pasien di Jakarta dan Tangerang.

Baca juga:
Virus Corona Covid-19 di Eropa Kini Tak Se-Mematikan di Awal Pandemi

Bukan cuma dua, Wien mengatakan total ada delapan strain virus mutan yang sama yang telah dilaporkan dari Indonesia ke basisdata internasional. Mereka di-submit ke basidata itu oleh tim dari Yogyakarta (2), Bandung (2), dan Surabaya (2).

Bahkan sampel dari Surabaya, tepatnya dari Universitas Airlangga, dilacaknya telah di-submit sejak April lalu. "Ini artinya sudah cukup lama dan kini semakin banyak ditemukan," kata Wien kepada Tempo.co.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

4 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

7 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

8 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya