Australia Inden Pertama 84 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Senilai Rp 18 Triliun

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 7 September 2020 17:49 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Canberra - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan kesepakatan untuk memperoleh lebih dari 84 juta dosis vaksin Covid-19 potensial.

Morrison, Menteri Kesehatan Greg Hunt, serta Menteri Perindustrian, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Karen Andrews, pada Senin, 7 September 2020, mengumumkan kesepakatan vaksin dengan Universitas Queensland dan perusahaan bioteknologi Australia CSL, serta Universitas Oxford dan raksasa farmasi AstraZeneca.

Berdasarkan kesepakatan itu, dengan nilai gabungan mencapai 1,7 miliar dolar Australia (Rp 18,26 triliun), Australia akan menerima dosis pertama dari kandidat vaksin yang sedang dikembangkan oleh universitas-universitas tersebut jika uji coba terbukti berhasil.

"Warga Australia akan mendapatkan akses gratis untuk vaksin COVID-19 pada 2021 jika uji coba terbukti berhasil," kata Morrison dalam pernyataannya pada Senin.

"Dengan mengamankan kesepakatan produksi dan pasokan, Australia akan menjadi negara pertama di dunia yang menerima vaksin aman dan efektif apabila vaksin tersebut lolos uji tahap akhir."

Advertising
Advertising

"Tidak ada jaminan bahwa vaksin-vaksin ini akan terbukti ampuh, kendati demikian, kesepakatan itu menempatkan Australia di urutan antrean teratas jika pakar medis kami memberi lampu hijau terhadap vaksin tersebut."

Berdasarkan kesepakatan itu, lebih dari 84,8 juta dosis vaksin akan disediakan untuk warga Australia, dengan akses awal terhadap 3,8 juta dosis vaksin dari Universitas Oxford pada Januari dan Februari 2021.

Menurut pernyataan tersebut, vaksin Universitas Oxford/AstraZeneca merupakan yang "terdepan di dunia," dan telah memasuki uji coba tahap tiga.

Sementara itu, Universitas Queensland belum lama ini mengumumkan bahwa uji praklinis menunjukkan bahwa vaksin tersebut menjanjikan dan sudah efektif pada model hewan.

Morrison, yang sebelumnya menyatakan optimisme bahwa vaksin dapat tersedia pada awal 2021, pada Agustus lalu mengatakan bahwa vaksin "sedapat mungkin akan diwajibkan" tetapi kemudian menarik kembali saran tersebut.

"Vaksin ini tidak akan diwajibkan," ujarnya. "Tidak ada mekanisme untuk 'kewajiban'. Kita tidak bisa menahan seseorang dan memaksa mereka melakukannya."

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

1 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

4 hari lalu

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

Pemerintah Australia menyiapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada tahun ini guna memperkuat hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

4 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

5 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya