Hari ke-4 Setelah Pilpres AS, Laju Rekor Kasus Harian Covid-19 Belum Terhenti

Reporter

Terjemahan

Minggu, 8 November 2020 20:10 WIB

Warga merayakan kemenangan Joe Biden - Kamala Harris dalam Pemilu AS di Harrisburg, Pennsylvania, AS, 7 November 2020. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Laju rekor jumlah kasus Covid-19 harian di Amerika Serikat belum terhenti di hari keempat setelah Pilpres AS, Sabtu 7 November 2020. Sepanjang hari itu, dilaporkan 126.742 kasus infeksi baru di seluruh negeri.

Jumlah tersebut mematahkan rekor yang dibuat sehari sebelumnya, sebanyak 126.480 kasus baru. Atau, sejak hari Pilpres AS pada 3 November lalu, ini adalah hari ke-4 berturut-turut di mana jumlah kasus harian tembus di atas 100 ribu.

Baca juga:
Prancis Juga Bukukan Rekor Kasus Harian Covid-19

Secara keseluruhan Amerika Serikat telah melaporkan sebanyak 9.861.898 kasus infeksi Covid-19 di negerinya sejak pandemi berkembang di awal tahun. Negara ini, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, menyumbang terbesar untuk jumlah kasus global yang sudah mencapai 49.938.804.

Amerika juga menyumbang angka kematian terbesar, yakni 237.123 kasus dari total global hingga kini 1.252.079 kasus. "Kita akan melihat angka jumlah kasus-kasus ini benar-benar mulai meledak sekarang," kata eks komisioner di Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Scott Gottlieb, pada Jumat.

Advertising
Advertising

Gottlieb tidak cuma merujuk angka jumlah kasus baru setiap harinya tapi juga mereka yang dirawat di rumah sakit. "Ini luar biasa menyaksikan 53 ribu orang dirawat bersamaan, 10.500 di antaranya di ruang ICU. Itu adalah angka yang sangat besar dan masih bertambah dengan cepat," katanya.

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, yang mewarisi kondisi tersebut langsung berencana mengumumkan langkah pertamanya, yakni membentuk gugus tugas Covid-19 pada Senin waktu Amerika. Dia dikabarkan talah menunjuk tiga orang untuk memimpin gugus tugas itu: eks Kepala Badan Kesehatan Masyarakat AS, Vivek Murthy; mantan komisioner FDA, David Kessler; dan ahli dari Yale University, Marcella Nunez-Smith.

Dalam acara bersama American Medical Association pada Sabtu, 7 November, Direktur di Institute for Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci, berpesan kepada ketiganya agar berpegang teguh kepada sains, bukti, dan data saat membuat rekomendasi-rekomendasi nanti.

Baca juga:
Berkumur Antiseptik Bisa Kurangi Penyebaran Virus Corona di Rumah, Benarkah?

"Jangan terlibat dalam aspek politis dan hanya fokus kepada pekerjaan kalian sebagai seorang dokter dan ilmuwan," kata ahli yang terkenal paling keras mengkritik kebijakan penanganan pandemi Covid-19 era Trump.

CNN | GUARDIAN | JHU

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

20 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

4 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya