Potensi Nuklir Baru di Indonesia, Apa Itu Thorium dan Logam Tanah Jarang?

Jumat, 5 Februari 2021 02:00 WIB

Kondisi di dalam reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang akan dibongkar di Muelheim-Kaerlich, Jerman, 22 Mei 2017. Jerman akan menutup seluruh pembangkit listrik tenaga nuklir secara bertahap hingga 2022. REUTERS/Thilo Schmuelgen

TEMPO.CO, Bandung - Indonesia berencana membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) pada 2027-2028 mendatang. Pembangkit tenaga nuklir jenis baru ini, sekalipun belum ada yang beroperasi komersil di dunia, digadang-gadang mampu menghasilkan listrik dengan biaya lebih murah dan emisi karbon lebin rendah daripada PLTU dan batubara-nya.

PLTT dengan reaktor generasi keempatnya yang ditawarkan dibangun di Indonesia, reaktor larutan garam, juga diyakini lebih aman daripada PLTN dengan uranium dan reaktor air tekanan tingginya. Kesediaan bahan bakarnya, thorium, di Indonesia juga dianggap melimpah di beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dosen dan peneliti Andri Slamet Subandrio dari program studi Teknik Geologi di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) membenarkan thorium sedang jadi sorotan sebagai bahan alternatif tenaga nuklir pengganti uranium. Beberapa faktornya seperti limbah uranium yang masih mengandung radioaktif puluhan hingga ratusan tahun.

Citra buruk PLTN bertambah dari serangkaian kasus seperti Chernobyl di Rusia hingga yang paling baru yaitu bencana reaktor Fukushima di Jepang setelah dihantam gempa dan tsunami pada 2011. “Sejak itu thorium mulai populer,” ujar anggota Kelompok Keahlian Petrologi, Vulkanologi, dan Geokimia ITB itu, Kamis 28 Januari 2021.

Andri menerangkan, thorium merupakan unsur kimia logam dalam tabel periodik yang memiliki lambang Th dengan nomor atom 90. Tergolong mineral radioaktif, nomor isotop radioaktifnya ada dua, yakni 230 dan 232.

Advertising
Advertising

Memburu Energi Besar Thorium

Berbeda dari mineral lain seperti emas, air raksa, atau perak yang bisa berdiri sendiri sebagai logam, thorium harus mengandung oksigen, dan elemen lain yang membentuk mineral bersama fosfat (P) untuk menjadi monazit (Ce, La, Nd, Th)PO4. “Jadi monazit itu terdiri dari beberapa mineral unsur logam tanah jarang, dan thorium termasuk di dalamnya,” katanya.

Baca juga:
Penelitian di Australia: Ikan di Laut Bernyanyi Seperti Burung di Hutan

Monazit yang dikenal juga sebagai mineral aksesoris, terkandung di dalam batu granit bersama mineral lain seperti plagioklas, K-feldspar, dan kuarsa. Menurut Andri, kandungan monazit dalam batuan granit sangat kecil, yaitu hanya sekitar 1 persen. “Diameter paling besarnya antara 1-2 milimeter,” ujarnya.

<!--more-->

Kemudian dari 1 persen monazit itu terbagi lagi menjadi beberapa mineral, misalnya torium fosfat yang merupakan penyatuan thorium dan fosfat. Merujuk hasil publikasi ilmiah tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pada monazit di Pulau Bangka terkandung thorium oksida sebanyak 3,99 persen. “Ada sekitar 15 unsur tanah jarang yang bersama thorium di dalam monazit di Pulau Bangka,” kata Andri.

Selain dalam batu granit, dia menambahkan, thorium juga terdapat pada beberapa lingkungan batuan. Cara mendapatkan thorium itu lewat metode ekstraksi endapan plaser atau pasir kuarsa. “Monazit dan mineral mineral berat lainya seperti zircon, alanit, kasiterit (timah), ilmenite bersatu dengan plaser pantai di Pulau Bangka,” ujarnya.

Endapan plaser pada hamparan pasir putih di Bangka itu mengandung mineral berat termasuk monazit sekitar 1 persen. Karena itu mineralnya disebut unsur logam tanah jarang karena memang jarang atau langka.

Namun, umumnya, thorium berasosiasi dengan batuan granitis, seperti yang ada di Pulau Bangka, Meulaboh-Aceh, atau Sibolga di Sumatra Utara, kemudian Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Adapun penggunaan batuan granit biasanya dipasang pada dinding dan lantai gedung-gedung mewah.

Di Pulau Bangka, menurut Andri, sebaran batu granitnya sangat luas. Produk utamanya adalah kasiterit yang merupakan mineral timah. Seiring perjalanan waktu, sebagian dari timah itu mengalami proses pelapukan yang sangat lama dan erosi. Remah-remahnya yang kecil itu seperti monazit ikut terbawa aliran sungai kemudian terendapkan di bagian hilir.

Desain pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT) atau TMSR500 yang dibuat oleh Thorcon. Kredit: Istimewa

Mineral sampingan dari timah itu lantas sampai juga ke daerah pesisir laut dan laut dangkal di sekitar Pulau Bangka dan Belitung. Dulu monazit dan thorium belum sempat diolah karena teknologi ekstraksinya masih sulit. Kalaupun teknologinya dibuat, biaya produksinya mahal sementara kadar thorium sangat kecil.

Baca juga:
Berita Terkini Covid-19 Dunia: Inggris Geser Rusia, Virusnya Bermutasi Lagi

“Dulu penelitian eksplorasi bahan nuklir juga belum banyak,” kata Andri.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

7 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

9 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

10 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

13 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

20 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

23 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

26 hari lalu

Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

KPK memanggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna, Yollid Chollidin, sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi di PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel.

Baca Selengkapnya

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

28 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

31 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya