Ditemukan di Indonesia, Apa Bahaya Virus Covid-19 Jenis Baru dari Inggris?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 3 Maret 2021 10:02 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jenis baru virus Covid-19 yang menyebar dari Inggris telah ditemukan sampai pula di Indonesia. Varian B.1.1.7 dari SARS-CoV-2 ini adalah satu dari beberapa mutasi virus corona penyebab Covid-19 yang sedang meresahkan dunia. Sebabnya, sebagian besar vaksin yang telah digunakan saat ini dikembangkan sebelum mutasi tersebut ditemukan.

Berikut ini lima fakta dan ciri dari jenis baru virus Covid-19 ini berdasarkan temuan-temuannya yang telah dipublikasikan yang pantas menjadi perhatian pemerintah Indonesia,

Baca juga:
Eijkman Benarkan Temuan 2 Kasus Varian Baru Virus Corona di Indonesia

Advertising
Advertising

1. Awal penemuan

Varian ini pertama kali di-sekuensing di Inggris pada akhir September lalu. Terungkap, varian baru ini memiliki 17 mutasi sekaligus yang mungkin berpengaruh terhadap bentuk virus ini, termasuk protein pakunya--bagian yang digunakan virus untuk menginfeksi sel. Menurut Nick Loman dari University of Birmingham yang terlibat dalam sekuensing itu, banyak dari mutasi pada varian ini telah ditemukan pada varian lain, tapi memiliki begitu banyak mutasi sekaligus jelas tidak biasa ditemukan.

Kecepatan varian virus ini menyebar atau menginfeksi menarik perhatian para penelitinya. Per 13 Desember 2020, misalnya, sudah teridentifikasi sebanyak 110 ribu kasus infeksi virus corona Covid-19 dari varian ini, kebanyakan di selatan dan timur Inggris. "Tingkat pertumbuhannya yang kami cemaskan," kata Loman sambil menambahkan, "Kami melihat pertumbuhannya yang sangat cepat.

2. Anak-anak menjadi rentan

Kelompok ilmuwan dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG), komite bentukan Pemerintah Inggris, menyebutkan bahwa varian baru virus corona Covid-19 ini rentan pada anak-anak. Virus dengan 17 mutasi di dalamnya itu ditemukan mampu menyebar cepat, menginfeksi anak-anak sama seperti yang terjadi pada orang dewasa.

3. Varian lebih mematikan

Bukti awal mengindikasikan varian baru virus corona B.1.1.7 ternyata bukan cuma lebih menular, tapi juga lebih mematikan. Bukti itu datang dari dua analisis yang dikaji oleh New and Emerging Respiratory Virus Threats Group (NERVTAG). Komite menyebut varian baru virus corona yang muncul sejak September lalu tersebut sekitar 30 persen lebih mematikan. Sebelumnya, varian baru yang mengandung sejumlah mutasi itu telah diketahui memiliki kemampuan menginfeksi 70 persen lebih tinggi.

Kepala Ilmuwan Penasihat Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson, Patrick Vallance, mengatakan bukti soal kemampuan membunuh varian baru virus corona Covid-19 ini belum kuat, namun dia juga menambahkan, "tetap harus menjadi perhatian." Dia menerangkan, 30 persen lebih mematikan berarti, jika biasanya 10 dari seribu lansia yang terinfeksi Covid-19 akan meninggal, angkanya akan bertambah menjadi 13 sampai 14 kematian per jumlah yang sama.

4. Menyebar cepat

Per awal Januari 2021, varian B.1.1.7, diketahui telah menyebar cepat di Inggris, Irlandia, dan Denmark dan kemungkinan banyak negara lainnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah merilis studi pemodelan pada Jumat lalu yang menunjukkan B.1.1.7 bisa saja menjadi varian dominan virus corona Covid-19 di negara itu per Maret ini.

Baca juga:
Berita Terkini Covid-19 Global: Inggris Geser Rusia, Virusnya Bermutasi Lagi

5. Bermutasi lagi

Laporan pada Februari menyebut temuan kasus mutasi terbaru virus corona Covid-19 di Inggris, tepatnya di Bristol dan Liverpool. Penelitian terhadap sampel virus dari 11 kasus asal Bristol dan sekitarnya telah mengidentifikasi SARS-CoV-2 varian B.1.1.7. Ini adalah varian yang sama dengan yang ditemukan di Kent dan diketahui pula memiliki kemampuan menginfeksi lebih tinggi dan karenanya lebih menular. Bedanya, pada 11 sampel itu didapati pula adanya mutasi E484K --mirip dengan yang ditemukan pada varian virus Covid-19 asal Afrika Selatan yang telah diketahui mampu meliuk dari pertahanan antibodi alami.

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

3 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

7 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

18 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

2 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

2 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

2 hari lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya