Sleman Bidik Peningkatan Panen Ikan Lele Pakai Teknologi Biofolk

Kamis, 4 Maret 2021 10:02 WIB

Budidaya ikan mina padi di Sleman, Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman belakangan menggencarkan teknologi budidaya ikan dengan sistem Bioflok. Teknologi budidaya ikan sistem Bioflok adalah teknik rekayasa lingkungan untuk meningkatkan kualitas air dalam budidaya ikan melalui penyeimbangan karbon dan nitrogen.

Sistem Bioflok memiliki padat tebar tinggi sekitar 500 ekor per meter kubik. Membandingkan dengan kolam biasa yang 200 hingga 250 ekor per meter kubik, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, “Sistem Bioflok ini jelas akan meningkatkan keuntungan."

Kustini menyampaikan itu pada Rabu 3 Maret 2021. Dia menghitung, dengan Sistem Bioflok untuk satu kali musim panen, petani bisa mendapat sekitar Rp 6 juta selama 3 bulan atau dalam satu siklus panen. Itu, menurutnya, lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya konvensional yang menghasilkan bobot ikan dengan nilai sekitar Rp 2,4-3,0 juta sekali panen.

Kustini menambahkan, sebanyak 70 persen produksi perikanan DIY saat ini masih disuplai produksi perikanan Kabupaten Sleman. Dalam kurun 2014 sampai 2019, produksi ikan konsumsi di Kabupaten Sleman juga meningkat rata-rata 16,89 persen per tahun.

Kustini mengatakan bahwa berbagai teknologi telah dikembangkan di Kabupaten Sleman untuk meningkatkan produksi perikanannya. Misalnya, budidaya dengan sentuhan teknologi kincir atau disebut Sibudi Dikucir, minapadi, budidaya udang dengan padi, budidaya ikan gurame dengan sistem booster, serta dengan sistem bioflok untuk jenis ikan lele.

Advertising
Advertising

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono, mengatakan pendekatan pembangunan pertanian saat ini didorong untuk pengembangan berbasis klaster atau kawasaan. “Kami telah menginisiasi masyarakat untuk mengembangkan kolam Bioflok ini,” ujarnya.

Keunggulan teknologi Bioflok ini, kata Heru, karena bisa hemat air dan tidak berbau. Sistem aerasinya juga membuat kondisi air menjadi ideal untuk pertumbuhan bakteri sebagai sumber makanan bagi ikan.

Sedang untuk budidaya ikan lele konvensional cenderung berbau sehingga perlu pergantian air secara periodik dan air menjadi boros. “Bioflok dengan karakternya cocok dikembangkan di wilayah perkotaan,” kata dia.

Baca juga:
Jenis Singkong Lokal Gunung Kidul Dikembangkan, Per Batang 40 Kilogram?

Sistem Bioflok di Kabupaten Sleman saat ini sudah tersebar di enam lokasi pengembangan yang berada di empat kecamatan. Seluruhnya untuk budidaya ikan lele yaitu di Kecamatan Pakem, Prambanan, Sleman dan Depok.

Berita terkait

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

7 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

9 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

9 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

13 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

13 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

14 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

18 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

20 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya