Arkeolog Telusuri Peradaban Sungai Brantas, Ujung Galuh Bukan di Surabaya?

Jumat, 11 Juni 2021 06:35 WIB

Penambang tradisional meniti jembatan bambu sambil mengangkat keranjang pasir di Sungai Brantas, Kel. Banda Lor, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/9). ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Surabaya - Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta sedang meneliti lanskap kultur maritim Sungai Brantas pada abad XI hingga XX. Penelitian yang dimulai sejak 2019 itu, selain untuk memetakan peradaban di sepanjang DAS Brantas selama sembilan abad, juga untuk menguak fungsi bengawan tersebut sebagai urat nadi transportasi.

Arkeolog sekaligus peneliti Balai Arkeologi DI Yogyakarta Agni Mochtar mengatakan ia dan tim sengaja membatasi lokasi penelitan dimulai dari titik percabangan Kali Brantas di Mlirip, Mojokerto, sampai ke hilir. Di Mlirip, Sungai Brantas terpecah menjadi Kali Surabaya dan Kali Porong. Mendekati muara, Kali Surabaya sendiri terpecah lagi menjadi Kali Mas dan Kali Jagir.

Menurut Agni pemilihan titik awal penelitian di Mlirip hingga ke hilir Sungai Brantas bukannya tanpa alasan. Dalam perspekstif arkeologi, kata dia, selama ini sudah banyak penelitian di wilayah hulu Sungai Brantas sampai ke wilayah tengah. “Namun dari wilayah tengah sampai ke hilir belum,” kata dia.

Adapun abad XI diambil sebagai batas penelitian karena ketersediaan data-data arkeologis baru ditemukan di abad tersebut. Catatan yang memperlihatkan temuan data arkeologis yang lebih tua dari abad XI, kata Agni, belum ada.

“Garis besar penelitian kami sebenarnya pada kultur maritim di Sungai Brantas, termasuk di dalamnya mencari letak Pelabuhan Ujung Galuh,” kata Agni dalam webinar bertema “Jejak Pelabuhan Kuno di Daerah Aliran Sungai Brantas” pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Dia menjelaskan, selain menelusuri Sungai Brantas hingga ke hilir, penelitian juga mendasarkan pada data arkeologi hasil pembacaan beberapa prasasti, terutama Prasasti Kamalagyan (1037 Masehi) dan Prasasti Canggu (1358 Masehi). Agni menuturkan, dalam Kamalagyan disebutkan kesibukan kapal-kapal besar yang mengambil barang dagangan dari daerah hulu untuk diperjualbelikan di pelabuhan (dermaga).

“Dari pembacaan data-data arkeologi, riset, ditambah hasil penelusuran lapangan serta dari diskusi dengan para peneliti, Ujung Galuh di sini bukan Pelabuhan Ujung di Tanjung Perak seperti sekarang. Namun posisinya agak masuk, antara Surabaya-Sidoarjo. Perkiraan kami di daerah Balongbendo,” kata Agni merujuk wilayah di Mojokerto.

Agni memperkirakan Ujung Galuh adalah nama pelabuhan sungai, bukan pelabuhan besar di bibir pantai. Perkiraan itu diperkuat oleh penyebutan Pelabuhan Canggu di Prasasti Canggu. Canggu yang berada di Mojokerto juga merupakan pelabuhan sungai.

Berbeda dengan Agni, dosen sejarah Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono, yang juga narasumber dalam webinar itu, berpendapat bahwa letak Ujung Galuh di pesisir Surabaya. Ia mendasarkan pendapatnya, salah satunya pada penyebutan nama Megaluh dalam sebuah data arkeologis. Megaluh adalah nama desa di Jombang yang dilewati DAS Brantas. “Megaluh ini masih inside dengan Ujung Galuh,” kata dia.

Sungai Brantas. ANTARA


Namun Dwi setuju bahwa di DAS Brantas telah ada pelabuhan-pelabuhan sungai sejak era Raja Airlangga di Kahuripan. Pelabuhan-pelabuhan sungai itu makin berkembang di era-era raja selanjutnya, mulai Jayabaya, Gandra, Jayakatwang, Hayam Wuruk dan raja-raja setelahnya. Berdasarkan temuan data di prasasti serta data susastra (kitab Negarakertagama maupun kidung-kidung sastra lama), daerah tempat pelabuhan sungai rata-rata merupakan tanah perdikan atau sima.

Dalam Prasati Jaring di Sutojayan, Kabupaten Blitar, serta Prasasti Tapan dan Prasasti Pulotondo di Tulungagung misalnya, menurut Dwi terdapat temuan menarik. Tepat di tempat prasasti itu dibangun, DAS Brantas berkelok tajam, semula dari selatan ke utara menjadi timur ke barat. Di Prasasti Jaring terdapat kata-kata Senapati Sarwajala yang diduga merupakan pejabat militer bidang maritim sungai.

Advertising
Advertising

“Di tempat-tempat penemuan prasasti sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas, aliran sungai selalu berbentuk meander. Kami menduga dahulu merupakan pelabuhan sungai,” katanya.

Baca juga:
Sejarah: Rempah-rempah Jadikan Jawa Kosmopolitan Dunia





Berita terkait

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

48 menit lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

9 hari lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

16 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

20 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

24 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

24 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

28 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Ahmad Dhani Dinilai Menjadi Lawan Berat Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya

39 hari lalu

Ahmad Dhani Dinilai Menjadi Lawan Berat Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya

Meski Eri Cahyadi telah menyatakan bakal maju lagi, namun bakal seru jika Gerindra mendorong Ahmad Dhani untuk berkompetisi di Kota Pahlawan.

Baca Selengkapnya

Pelindo Catat 65.530 Pemudik Lalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

43 hari lalu

Pelindo Catat 65.530 Pemudik Lalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Pelindo Regional 3 mencatat pemudik menggunakan kapal laut yang berangkat maupun tiba melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 65.530 orang.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

51 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya