PT INKA Kembangkan Peti Pendingin Tenaga Hibrida untuk Kapal Ikan

Reporter

Antara

Sabtu, 25 September 2021 14:54 WIB

Uji coba produksi reefer container atau peti kemas berpendingin buatan PT INKA dan PT Kelola Mina Laut (PT KML) di Madiun, Jawa Timur, guna mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas produk kelautan dan perikanan. (ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

TEMPO.CO, Madiun - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA menggandeng Universitas Brawijaya mengembangkan lima jenis prototipe reefer container atau peti pendingin. Masing-masing dengan kapasitas berbeda yakni 1 ton, 2 ton, 5 ton, 20 feet, dan 40 feet disesuaikan dengan standar kebutuhan pengapalan internasional.

"Kami targetkan Desember selesai standardisasi dan uji sertifikasi agar Januari 2022 sudah dapat diproduksi massal," kata Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro, Jumat 24 September 2021.

Budi mengungkapkan INKA sengaja didorongnya untuk menciptakan peti pendingin yang berkualitas. Alasannya, untuk menjawab kebutuhan transportasi hasil ikan laut yang selama ini hanya menggunakan es untuk pendinginannya.

Pada prototipe teknologi peti kemas berpendingin yang dikembangkannya, INKA memanfaatkan sistem hibrida sel surya, baterai, dan generator sebagai power suplai. "Agar nelayan tidak bergantung dengan bahan bakar minyak (BBM)," kata Budi.

Sedangkan bodi peti menggunakan polyurethane foam dengan kerangka kontruksi dari stainless steel yang mampu menjaga temperatur hingga minus 22 derajat Celsius. Prototipe dari desain itu baru saja menjalani uji di Pelabuhan Tamperan, Pacitan, Jawa Timur, pada Kamis 23 September 2021.

Advertising
Advertising

"Nanti uji endurance dibuat sampai ke laut. Saya harapkan, secara teori prototipe ini sudah bisa digunakan," kata Budi lagi. Dia menjelaskan, teknik rekayasa melakukan uji statis ketahanan untuk menakar kualitas dan kinerja sistem automatisasi serta ketahanan dalam menghadapi guncangan gelombang laut.

Dalam keterangan terpisah, General Manager PT INKA Junaidi menyatakan pembuatan reefer container telah disesuaikan juga dengan ketentuan konten lokal 71 persen dari Kementerian Perindustrian. "Produksi reefer container ini mampu berkontribusi terhadap gencarnya Gerakan Bangga Buatan Indonesia," katanya.

Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Amalyos Chan, memuji inovasi dari PT INKA tersebut. Kementerian, kata Amalyos, akan mengawal sertifikasi dan pengembangan produknya secara massal. "Potensi laut kita sangat besar. Terima kasih PT INKA yang telah menciptakan inovasi ini," ujar dia.

Baca juga:
Indonesia Mau Bikin Kereta Cepat Sendiri, Kecepatan Maksimal 220-230 Km/jam

Berita terkait

Biaya Kuliah Universitas Brawijaya Jalur SNBP 2024 Jenjang S1, D4, dan D3

7 jam lalu

Biaya Kuliah Universitas Brawijaya Jalur SNBP 2024 Jenjang S1, D4, dan D3

Rincian 12 kategori UKT Universitas Brawijaya jalur SNBP 2024 jenjang S1, D4, dan D3.

Baca Selengkapnya

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

15 jam lalu

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di dunia, peringkat satu sebagai kota dengan kantor pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

1 hari lalu

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

Santrianti mengantarkan anaknya Sandy ke lokasi UTBK sebagai bentuk dukungan sekaligus menghemat biaya pengeluaran transportasi.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

3 hari lalu

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

5 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

8 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

8 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

13 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

20 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

21 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya