Top 3 Tekno Berita Kemarin: Meta dan Facebook, ITB dan Ilmuwan Berpengaruh
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 30 Oktober 2021 06:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Tekno Kemarin, Jumat 29 Oktober 2021, didominasi artikel tentang Facebook yang di antaranya melakukan perubahan nama (rebranding) menjadi Meta. Seperti halnya Instagram, WhatsApp, Oculus, dan beberapa aplikasi teknologi lain yang telah dikembangkannya, Facebook kini hanya bagian dari induk perusahaan.
Artikel lainnya tentang Facebook adalah dukungan dana Rp 142 triliun yang dijanjikan dikucurkannya sebagai monetisasi konten dari para kreator di platformnya. Komitmen ini disampaikan Entertainment Partnership Director Indonesia dan Malaysia di Facebook, Revie Sylviana.
Pemuncak artikel terpopuler datang dari pengumuman daftar terbaru Top 2% World Ranking Scientists 2021 yang dipublikasi Stanford University dan Elsevier BV. Tanggapan diberikan Suwarno, Guru Besar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, ITB, yang adalah satu dari 10 nama dalam daftar yang berasal dari kampus itu.
Berikut Top 3 Tekno Berita Tekno Kemarin, Jumat 29 Oktober 2021, selengkapnya,
1. Guru Besar Elektro ITB Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh, Ini Komentarnya
Beberapa nama dosen dan peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB) masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientists 2021. Seorang diantaranya adalah Suwarno, Guru Besar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). “Diberitahu teman-teman sekitar 2-3 hari lalu, ya alhamdulillah,” katanya Kamis, 28 Oktober 2021.
Dekan STEI ITB periode 2011-2014 itu masuk dalam kelompok keahlian tenaga kelistrikan. Risetnya banyak terkait dengan tegangan tinggi seperti trafo, diagnostik tegangan tinggi, dan teori di dalam kabel terkait masalah gangguan. “Itu banyak dibaca orang rupanya,” ujar Suwarno.
Jumlah makalah ilmiahnya di pangkalan data pustaka Scopus berjumlah 261 judul. Adapun sitasi atau cuplikan dari hasil risetnya oleh peneliti lain sebanyak 1.390. Menurutnya, ada beberapa alasan peneliti seperti dirinya juga melakukan sitasi. “Biasanya temuan baru, topiknya bagus, atau menjadi inspirasi untuk melanjutkan riset atau menjustifikasi apa yang mereka lakukan,” kata Suwarno.
2. Monetisasi, Facebook Investasikan Rp 142 Triliun Dukung Kreator Konten
Entertainment Partnership Director Indonesia dan Malaysia di Facebook, Revie Sylviana, menyebutkan bahwa Facebook telah menginvestasikan US$ 1 miliar (Rp 142 triliun) untuk mendukung masa depan kreator di platformnya. “Kami ingin kreator bisa berhasil dan mendukung mereka dalam mengubah passion-nya menjadi pekerjaan,” ujar dia dalam acara virtual, Rabu, 27 Oktober 2021.
Saat ini, Revie menjelaskan, ada berbagai sarana dan produk monetisasi yang tersedia untuk digunakan para kreator konten di Facebook, seperti In-stream ads, Brands Collab Manager, Fan Subscriptions, Stars, dan Paid Online Events. Kreator juga dapat membangun interaksi melalui Facebook Group, Lives, Reel, dan Stories, serta fitur yang baru saja diluncurkan, Live Audio Rooms.
Menurut Revie, tidak ada yang mengira bahwa menjadi seorang kreator di media sosial menjanjikan untuk masa depan. Bahkan, bisa memberikan dampak sosial ekonomi, tidak hanya bagi individu, tapi masyarakat secara luas. “Mulai dari informasi tutorial, olahraga, fesyen, bisnis, dan banyak yang yang bisa menghibur dan mengedukasi masyarakat,” tutur Revie.
2. Rebranding Facebook menjadi Meta, Simak Penjelasan Mark Zuckerberg
Facebook resmi mengumumkan merek baru perusahaan dengan mengubah namanya menjadi Meta pada Kamis, 28 Oktober 2021. Dalam laman resmi Facebook, Meta mengidentifikasi diri sebagai perusahaan teknologi sosial.
Ragam teknologi yang dikembangkannya adalah Facebook app, Messenger, Instagram, WhatsApp, Oculus, Workplace, Portal dan Novi. Ini sesuai dengan yang disampaikan CEO Facebook--kini Meta--Mark Zuckerberg bahwa perubahan akan menyatukan berbagai aplikasi dan teknologi di bawah satu merek baru. Namun, tetap tidak akan mengubah struktur perusahaannya.
Dengan menjadikan Facebook bagian dari induk perusahaan, rebranding bertujuan membawa fokus raksasa media sosial itu beralih kepada metaverse, virtual reality yang dipertaruhkan sebagai bentuk evolusi terbaru dari internet seluler. "Saat ini, merek kami terkait erat dengan satu produk sehingga tidak mungkin mewakili semua yang kami lakukan hari ini, apalagi di masa depan," ujar Zuckerberg, yang berbicara di konferensi virtual reality dan augmented reality pada Kamis, 28 Oktober 2021.