Cuaca Ekstrem di Yogyakarta, BMKG Sebut Pengaruh 4 Faktor Ini

Reporter

Antara

Senin, 4 April 2022 14:54 WIB

Sejumlah orang di kawasan Malioboro berteduh di halaman DPR DI Yogyakarta saat hujan angin tiba-tiba melanda kawasan itu pada Jumat sore, 1 April 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Cuaca ekstrem rajin singgah di Yogyakarta beberapa hari belakangan. Hari ini pun, Senin 4 April 2022, Yogyakarta termasuk daerah yang disebut berpotensi dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu 1 April 2022.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, cuaca di Yogyakarta saat ini mendapat pengaruh dari pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Australia. Pusat tekanan rendah itu membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) memanjang dari wilayah Banten hingga Jawa Tengah dan terjadi belokan angin (shearline) di wilayah Jawa Timur.

Kondisi tersebut, menurut Warjono, diperkuat kondisi ENSO pada La Nina lemah sebagai faktor kedua pemberi pengaruh. Belum lagi suhu muka laut di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa dan Laut Jawa umumnya di atas normal (faktor ketiga), serta faktor keempat yakni profil vertikal kelembapan udara di atas wilayah DIY yang cukup tinggi.

"Diperkuat dengan labilitas lokal oleh proses konvektif pada siang hari di wilayah sekitar pegunungan atau perbukitan mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama awan cumulonimbus di wilayah Yogyakarta," ujarnya menuturkan.

Advertising
Advertising

Hujan deras disertai angin kencang menumbangkan pohon beringin dekat Masjid Kauman dan Keraton Yogya, Jumat sore 1 April 2022. Dok. Istimewa

BMKG merilis potensi cuaca ekstrem tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, angin kencang, dan angin puting beliung. "Terutama untuk masyarakat yang berada atau tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Wardjono.

Baca juga:
BMKG: Gunung Merapi Ikut Picu Cuaca Ekstrem Yogyakarta


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

9 jam lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

10 jam lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

12 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

1 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

1 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya