Begini Cara Meluruskan Arah Kiblat saat Matahari di Atas Ka'bah

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 27 Mei 2022 08:50 WIB

Sejumlah umat muslim mengitari kabah saat menjalani umrah tahap pertama di tengah pandemi Covid-19 di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 3 Oktober 2020. Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan izin umrah bagi 108.041 jamaah yang mendaftar melalui aplikasi Eatmarna pada 27 September hingga 1 Oktober. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib, mengatakan berdasarkan data astronomi, pada Jumat dan Sabtu, 27-28 Mei 2022, matahari di atas Ka’bah.

“Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Adib di Jakarta seperti dikutip Tempo dari laman Kemenag, Rabu, 11 Mei 2022

Menurut Adib, peristiwa seperti ini dikenal dengan nama Istiwa A’zham atau Radhdul Qiblah. Istiwa A’zham atau Radhdul Qiblah adalah fenomena yang terjadi ketika matahari berada di atas Ka’bah sehingga membuat bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk ke arah Kiblat.

Kondisi seperti ini akan terulang dua kali setiap tahun di mana matahari tepat di atas Ka'ba, yaitu pada 27-28 Mei dan 15-16 Juli. Hal ini terjadi karena peredaran bumi mengelilingi matahari.

“Pada saat tanggal 27-28 Mei pukul 16.18 WIB dan 15-16 Juli pukul 16.28 WIB, di atas Ka'bah terjadi hari tanpa bayangan,” kata Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Hendra Suwarta, dikutip Tempo dari Antara, Sabtu, 25 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Peristiwa ini juga dapat menjadi momen bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah. "Kita bisa meluruskan arah kiblat dengan cara sederhana, mudah dan alami," kata Hendra.

Hendra menjelaskan, memperbaiki arah kiblat bisa dilakukan dengan menancapkan atau memasang batang lurus seperti penggaris kayu panjang secara tegak lurus pada tanah atau lantai sebelum matahari tepat berada di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB.

Pastikan batang tersebut terkena sinar matahari sehingga akan menghasilkan bayangan. Lalu tandai arah bayangan tersebut. Arah kiblat mengarah dari ujung bayangan menuju batang yang disediakan.

Adib menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan proses verifikasi kiblat ini. Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot atau Bandul. Kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata. Ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Matahari di Atas Ka'bah, Ini Penjelasan Peneliti LAPAN

Berita terkait

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

9 jam lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

10 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

11 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

1 hari lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya