Daur Ulang Kimiawi Sampah Kayu Hasilkan Material 5 Kali Lebih Kuat

Rabu, 1 Juni 2022 07:30 WIB

Alat berat ekskavator kerahkan untuk membersihkan sampah yang didominasi kayu dan bambu di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa 22 September 2020. Sampah kiriman ini merupakan imbas dari hujan yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah material terbuat dari daur ulang limbah kayu bisa memiliki kekuatan lima kali lebih besar daripada kayu alami. Material itu bisa dibuat dari sisa kayu dalam bentuk apapun, apakah itu yang sudah rusak, sisa, bahkan yang sudah jadi bubuk gergaji.

Kayu adalah sebuah material yang bisa disesuaikan bentuknya dengan mudah dan dipakai di banyak industri. Itu sebabnya jutaan ton sampahnya mengisi tempat-tempat pembuangan akhir setiap tahunnya. Untuk membangun sebuah sistem ekonomi sirkular yang sesungguhnya, sampah atau limbah kayu tersebut perlu digunakan ulang dengan skala yang lebih besar.

Orlando Rojas, peneliti kayu dari University of British Columbia, Kanada, dan koleganya dari Universitas Kehutanan di Harbin, Cina, menemukan proses pelarutan lignin--komponen mirip perekat di dalam dinding sel tanaman--dan mengekspos nanoserat selulosa di lokasi yang sama. Metode itu melibatkan sebuah larutan yang disebut dimethylacetamide, yang biasa menyertai keberadaan litium klorida.

Ketika dua potongan kayu yang telah melalui proses pelarutan dan ekspos itu dijadikan satu, ikatan nanoserat yang terjadi dari keduanya menciptakan apa yang disebut para penelitinya sebuah kayu yang 'sembuh kembali'. Meski penampakannya sudah berbeda dari kayu alami, kayu baru ini memiliki sifat mekanik yang lebih baik.

Uji yang dilakukan menunjukkan material itu lebih ringan dan lebih kuat atau tahan patah daripada kayu lapis komersil dan bahkan alloy (campuran logam) titanium. Ini seperti yang diungkap dalam publikasi Rojas dan timnya pada 19 Mei 2022.

Advertising
Advertising

"Kami mendapatkan kekuatan mekanis yang melampaui material aslinya," kata Rojas. "Ini berhasil karena kami menggunakan bahan selulosa yang sama (inherent), material yang terikat bersama sangat kuat oleh ikatan hidrogen."

Selain materialnya bisa digunakan ulang untuk menciptakan obyek baru, proses perlakuan dapat diulangi pada potongan kayu yang sama untuk memperpanjang usia pakainya.

"Ini adalah cara yang benar-benar elegan untuk menyembuhkan kayu, menggunakan larutan selulosa yang sudah ada, mengembalikan dan memperkuat properti mekanik dari material alam yang luar biasa," kata Steve Eichhorn dari University of Bristol, Inggris.

Menurutnya, pendekatan itu bisa pula disesuaikan skalanya, "Dan menantang untuk membawa teknologinya ke level yang lebih tinggi."

Rojas dan timnya tidak menguji berapa banyak biaya jika metode temuannya itu dibawa ke skala industri. Tapi, yang jelas, seluruh teknik yang dilibatkan sudah banyak dipakai. "Proses-proses yang kami gunakan sudah familiar dalam industri pemrosesan kayu. Jadi soal skala tidak menjadi isu," kata Rojas.

NEW SCIENTIST, NATURE

Baca juga:
Cerita Pohon Raksasa dari Danau Maninjau, Kayu Terbesar di Dunia

Berita terkait

Selebriti yang Gunakan Daur Ulang di Met Gala 2024

6 hari lalu

Selebriti yang Gunakan Daur Ulang di Met Gala 2024

Tahun ini topik berkelanjutan dengan bahan daur ulang jadi sorotan di Met Gala 2024

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

42 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

58 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Dosen Undip Teliti Perilaku Konsumen terhadap Ponsel Bekasnya, dari Niat sampai Profit Daur Ulang

20 Februari 2024

Dosen Undip Teliti Perilaku Konsumen terhadap Ponsel Bekasnya, dari Niat sampai Profit Daur Ulang

Konsumen cenderung akan menyimpan ponsel bekas miliknya pasca-penggunaan.

Baca Selengkapnya

Ketika Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Disulap Menjadi Perabotan dan Dinding Bata

10 Februari 2024

Ketika Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Disulap Menjadi Perabotan dan Dinding Bata

Dua komunitas mendaur ulang limbah alat peraga kampanye menjadi barang multiguna, seperti papan dan bata.

Baca Selengkapnya

Baterai LFP Bisa Didaur Ulang, Pengamat: Tapi Tidak Ekonomis

29 Januari 2024

Baterai LFP Bisa Didaur Ulang, Pengamat: Tapi Tidak Ekonomis

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa baterai LFP bisa didaur ulang, namun membutuhkan biaya yang tidak murah.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Luhut Sebut Baterai LFP Tak Bisa Didaur Ulang

26 Januari 2024

Kata Pengamat soal Luhut Sebut Baterai LFP Tak Bisa Didaur Ulang

Pengamat otomotif dari ITB mengatakan baterai LFP bisa didaur ulang, tetapi yang benar-benar rusak tidak ekonomis.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

25 Januari 2024

10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

Peringkat teratas Norwegia sebagai negara paling hijau di Eropa disebabkan oleh pangsa energi terbarukannya.

Baca Selengkapnya

Menjadi Perusahaan yang Inovatif dan Terkemuka, Berikut Profil Apple Computer

3 Januari 2024

Menjadi Perusahaan yang Inovatif dan Terkemuka, Berikut Profil Apple Computer

Meskipun Steve Jobs meninggalkan Apple untuk sementara waktu, pengembangan produk dan inovasi terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Coca-cola dan Grab Tingkatkan Laju Daur Ulang Melalui 'Recycle Me'

20 Desember 2023

Coca-cola dan Grab Tingkatkan Laju Daur Ulang Melalui 'Recycle Me'

Coca-Cola menjalin kemitraan dengan Grab, super app terkemuka di Asia Tenggara, dalam upaya untuk mendukung daur ulang kemasan botol plastik PET bekas pakai oleh konsumen.

Baca Selengkapnya