WHO Soal Omicron 'Kraken' XBB.1.5: Hasil Uji, Klinis, dan Update Amerika

Senin, 16 Januari 2023 12:54 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Bersama Omicron BQ.1, Omicron XBB kini menjadi subvarian Covid-19 paling resisten antibodi. Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan itu dalam kajian risiko cepatnya atas Omicron XBB.1.5, atau dikenal juga sebagai varian Kraken, per 11 Januari 2023 lalu. Kraken adalah nama legenda monster laut.

Menggunakan uji netralisasi virus viral-vector, XBB.1.5 menunjukkan sama kuatnya dengan XBB.1. Yang terakhir telah selama ini menjadi subvarian Omicron dengan tingkat kemampuan tertinggi dalam hal meloloskan diri dari sistem imun tubuh.

Hasil uji itu melaporkan kalau sera dari individu yang pernah terinfeksi Omicron BA.1 atau BA.5 atau BF.7 dan telah menerima tiga dosis vaksin metode virus non-aktif (Coronavac dari Sinovac) hanya sedikit saja memicu antibodi penetralisir saat melawan XBB.1.5.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Omicron BF.7, Hanya Ganas di Cina?

Advertising
Advertising

Begitu juga pada individu yang pernah terinfeksi Omicron BA.5 dan telah menerima tiga atau empat dosis vaksin mRNA. Meski begitu WHO menambahkan catatannya bahwa belum ada data efektivitas vaksinnya yang di dunia nyata, baik terhadap tingkat gejala yang berat ataupun kematian dari infeksi Omicron XBB.1.5.

Tentang data klinis dan tingkat keparahan infeksi tersebut, WHO menyatakan, "Kajiannya masih berlangsung." Per saat ini, WHO menemukan XBB.1.5 tidak membawa mutasi gen yang dikenali terhubung dengan potensi perubahan tingkat keparahan gejala Covid-19.

Varian Omicron XBB.1.5 adalah turunan dari XBB yang adalah rekombinan dari dua turunan Omicron BA.2 (BA.2.10.1 dan BA.2.75). Dalam rentang 22 Oktober 2022 sampai 11 Januari 2023 telah terkumpul 288 data sekuensing Covid-19 varian Omicron BA.1.5 ini dari 38 negara di dunia. Kebanyakan datang dari Amerika Serikat (82,2 persen), Inggris Raya (8,1 persen), dan Denmark (2,2 persen).

Di Amerika Serikat, CDC mencatat, infeksi Omicron XBB 1.5 mencakup 43 persen total kasus (yang disertai data sekuensing) sepanjang pekan yang berakhir 14 Januari lalu. Angka itu meningkat dari 30,4 persen dari pekan sebelumnya. Bahkan di New York City, prevalensinya lebih tinggi lagi, yakni 73 persen.

Virus corona Kraken ditandai dengan sebuah mutasi yang dilabelkan sebagai F486P. Ini yang diduga berada di balik kemampuan virus bagai monster laut yang mempu melekat kuat ke sel-sel--seperti yang dipaparkan dalam hasil studi, terbit preprint 5 Januari lalu. Sehari sebelum itu, dalam konferensi pers 4 Januari 2023, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkap kalau Omicron XBB.1.5 sedang merebak di AS dan Eropa.

WHO.INT, AXIOS, LIVE SCIENCE


Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

8 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

16 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

18 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya