Terawan Puji Disertasi Soal Vaksin Berbasis Sel Dendritik di Unair

Kamis, 26 Januari 2023 21:54 WIB

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, menggagas vaksin Nusantara, vaksin ini dinilai dapat memicu antibodi seumur hidup.. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, hadir dalam sidang terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Kamis 26 Januari 2023. Terawan hadir sebagai satu di antara penguji disertasi tentang penyiapan vaksin imunoterapi berbasis sel dendritik dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Disertasi yang diuji berjudul selengkapnya ‘Penyiapan Protein Spike dari SARS-CoV-2 Isolat Indonesia Sebagai Kandidat Antigen Vaksin Imunoterapi Berbasis Sel Dendritik dalam Program Pengendalian Coronavirus’. Pemiliknya adalah mahasiswa di Program Studi Sains Veteriner, FKH Unair, Arif Nur Muhammad Ansori.

Arif memaparkan tujuan dari penelitiannya adalah pengembangan vaksin imunoterapi berbasis sel dendritik melawan serangan SARS-CoV-2 secara lebih efektif untuk penyelesaian pandemi Covid-19 di Indonesia. Adapun penelitian mendapat dukungan penuh dari Profesor Nidom Foundation.

Baca juga: WHO Rilis Data Excess Death 2020-2021: Angka Kematian Covid-19 Tiga Kali Lipat?

Advertising
Advertising

Apa yang dikerjakan Arif adalah mencari atau mengumpulkan bahan dan acuan untuk penyiapan antigen atau protein dari virus SARS-CoV-2 asli Indonesia untuk dipajankan dengan sel dendritik. Dalam sesi tanya jawab, Arif menyatakan keyakinannya hasil berupa vaksin imunoterapi buatannya memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan vaksin lain. "Yakni jaminan halal dan tidak adanya side effect seperti alergi maupun nyeri otot."

Terawan, lewat aplikasi konferensi video zoom, memuji Arif yang dinilainya sudah melakukan terobosan baru dalam dunia kesehatan. “Saya melihat apa yang dibuat oleh saudara Arif dengan teknik kloning adalah sebuah hal yang brilian dan terobosan yang baik,” katanya.

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat hadir online menguji disertasi mahasiswa Program Studi Sains Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, tentang penyiapan antigen vaksin imunoterapi berbasis sel dendritik pada Kamis 26 Januari 2023. Vaksin imunoterapi berbasis sel dendritik adalah yang juga dikembangkan Terawan pada Vaksin Nusantara untuk Covid-19. FOTO: MELINDA KUSUMA NINGRUM

Terawan menjelaskan bahwa sel dendritik yang siap akan mengarah ke antigen, kemudian untuk keamanan dapat dilakukan pembersihan setelah dua hari terjadinya pertemuan. "Sehingga sel dendritik bersih bisa disuntikkan sebagai imunoterapi atau vaksin pada tubuh pasien," kata dokter dari TNI AD yang juga dikenal dengan terapi cuci otak itu.

Terawan menambahkan ada dampak lain dari vaksin berbasis sel dendritik yakni tertekannya proses inflamasi di tubuh si pasien. Terawan mengaku telah membuktikan itu lewat penggunaan teknik yang sama, sel dendritik, untuk menyembuhkan kanker. Dokter di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, ini juga telah mengembangkannya untuk Covid-19 dan memberinya nama Vaksin Nusantara--yang dianggap kontroversial oleh banyak kalangan di Tanah Air.

Terhadap temuan Arif yang menyiapkan protein paku dari SARS-CoV-2 isolat Indonesia sebagai kandidat antigen vaksin imunoterapi berbasis sel dendritik, Terawan menilainya sangat potensial untuk dikembangkan. "Melalui sel dendritik banyak penyakit yang bisa disembuhkan seperti malaria maupun penyakit yang lainnya," katanya sambil menambahkan harapan proses produksi sel dentritik bisa dilakukan secara efisien dan mudah ke depannya.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

18 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

3 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

4 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya