Tanpa Membunuh Hewan, Inilah Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui soal Daging Sintetis

Reporter

Novita Andrian

Editor

Nurhadi

Senin, 3 Juli 2023 16:02 WIB

Burger dengan daging rekayasa yang siap disantap saat diluncurkan di London (5/8). Menurut Dailymail salah satu penyandang dana penelitian daging rekayasa ini merupakan pendiri Google, Sergey Brin. REUTERS/David Parry

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan dan inovator telah menciptakan terobosan baru dalam industri makanan, daging sintetis, sebagai upaya mencapai keberlanjutan pangan. Daging yang lebih dikenal sebagai daging in vitro atau daging laboratorium itu adalah daging yang diproduksi secara sintetis tanpa perlu membunuh hewan.

Mengutip Good Food Institute, proses produksi daging sintetis menggunakan teknik biologi molekuler. Pertama, sampel sel-sel hewan hidup, seperti sel otot atau jaringan hewan, diambil melalui biopsi tanpa membahayakan hewan tersebut.

Selanjutnya, sel-sel ini ditempatkan dalam kondisi kultur yang sesuai dengan nutrisi yang tepat untuk memacu pertumbuhan sel. Dalam jangka waktu tertentu, sel-sel ini berkembang menjadi jaringan otot yang mirip dengan struktur dan komposisi daging konvensional.

Daging sintetis menawarkan sejumlah manfaat yang menjanjikan. Dilansir dari DrCate, salah satu manfaat daging sintetis adalah dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan produksi daging tradisional.

Menurut penelitian, industri peternakan adalah salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca dan deforestasi. Daging sintetis dapat mengurangi pengorbanan hewan dan penebangan hutan yang dibutuhkan untuk memelihara hewan. Selain itu, produksinya mengonsumsi lebih sedikit air dan lahan dibandingkan dengan peternakan tradisional.

Advertising
Advertising

Selain manfaat lingkungan, daging sintetis juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan hewan. Industri peternakan sering dikaitkan dengan praktik-praktik yang eksploitasi hewan. Dengan begitu, daging sintetis dapat mengurangi penggunaan hewan sebagai objek eksploitasi.

Penelitian lain menyebutkan bahwa daging sintetis jika diproduksi menggunakan energi terbarukan, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 92 persen dan penggunaan lahan hingga 90 persen dibandingkan dengan daging sapi konvensional.

Selain itu, produksi komersial diharapkan terjadi sepenuhnya tanpa antibiotik dan kemungkinan akan menghasilkan lebih sedikit risiko penyakit bawaan makanan karena kurangnya risiko paparan dari patogen.

Pilihan Editor: Daging Hamburger Sintetis, Seperti Apa Rasanya?

Berita terkait

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

6 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

9 hari lalu

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

Orangutan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari simpanse dan gorila.

Baca Selengkapnya

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

9 hari lalu

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

Sesekali tidak makan daging bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis hati. Peneliti ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

16 hari lalu

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

Berisket BBQ ala Texas ini diasapi berjam-jam, menghasilkan sajian daging yang garing di luar tetapi lembut di dalam.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

18 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

23 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

23 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

35 hari lalu

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

36 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

37 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya