Kurangi Sampah Plastik, Izifill Siapkan Dispenser Isi Ulang Botol Air Minum

Minggu, 30 Juli 2023 20:02 WIB

Warga menunjukkan tumbler atau botol minuman dalam acara Indonesia Bersih Melalui Gerakan Satu Juta Tumbler di kawasan Pantai Matahari Terbit Sanur, 1 Agustus 2019. Beragam program digulirkan dalam upaya penyelamatan lingkungan tersebut seperti pengurangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan, gerakan penggunaan botol khusus minuman (tumbler) dan mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) termasuk komunitas pemuda di Bali untuk bisa memanfaatkan sampah plastik agar dapat menjadi produk bernilai ekonomis melalui inovasi dan kreativitas. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna botol air minum sendiri atau tumbler kadang mengalami masalah isi ulang ketika airnya habis di suatu tempat atau tengah dalam perjalanan. Agar pengguna tidak mengisi ulang dengan membeli air minum dalam kemasan plastik, Izifill membuat solusinya untuk mengurangi limbah plastik lewat pengembangan dispenser khusus untuk isi ulang tumbler ukuran 200 dan 500 mililiter.

“Saat ini fokusnya ke sekolah, kampus, dan coffee shop,” kata CEO dan Co-Founder Izifill Ichsan Mulia Permata pada Ahad, 30 Juli 2023.

Startup dari Bandung itu menggunakan dispenser pabrikan dan buatan sendiri. Sumber airnya berasal dari galon air minum, juga air ledeng atau air sumur yang disaring. Ukuran saringan membrannya 0,0001-0,0005 mikron atau lebih kecil dari kuman, bakteri, jamur, dan virus.

“Untuk menjaga kualitas airnya kami melakukan uji laboratorium,” ujar lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung itu.

Izifill membalutkan teknologi Internet of Things pada stasiun isi ulang air minum tumbler itu. Tanpa harus menyentuh dispenser, pengguna pertama kali akan diminta untuk masuk ke tautan isi ulang lewat smartphone.

Advertising
Advertising

Cara lain dengan memindai kode batang atau barcode yang tertera di mesin. Setelah itu pengguna memilih kapasitas air yang diinginkan, apakah 200 atau 500 mililiter. Pada mesin jenis tertentu, pilihan airnya bisa yang panas, dingin, atau hangat.

Sebelum menekan tombol pengisian di layar smartphone, pengguna harus meletakkan botol air minumnya di tempat pengisian. Setelah riset sejak 2020 menurut Ichsan, hingga Juni 2022 penggunanya sebanyak 820 orang dengan jumlah air sebanyak 1.931,7 liter.

Cara itu diklaim sanggup mengurangi 5.000 lebih botol plastik air minum dalam kemasan dan menghemat uang pengguna sekitar 25-30 persen.

Sejauh ini Izifill telah bermitra dengan tujuh tempat seperti sekolah menengah atas negeri di Jakarta dan Bandung dan kafe. Pada tahun ini ditargetkan bisa bekerjasama dengan 20 mitra yang akan berbagi hasil dari penghasilan.

Harga airnya menurut Ichsan, menyesuaikan dengan kondisi di lokasi. Di kafe misalnya lebih mahal daripada di sekolah. “Di sekolah harganya Rp 2000 per 500 mililiter,” katanya.

Ide pembuatan mesin isi ulang air untuk tumbler itu terkait upaya pengurangan sampah plastik. Menurut Ichsan, dulu produsen air minuman menggunakan botol beling yang dipakai lagi. Namun cara itu telah lenyap setelah digantikan botol-botol plastik sekali pakai lalu menjadi limbah.

Pilihan Editor: Kisah Anak Kolong Nyaris Berhenti Kuliah dan Raih Beasiswa S2-S3 di UCL

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

11 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

19 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

20 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

21 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

23 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

26 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

32 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

41 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

47 hari lalu

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.

Baca Selengkapnya