Karhutla Landa 5.768 Hektare di Kalbar, Gubernur: Jangan Sebabkan Bencana Asap

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 3 Agustus 2023 15:34 WIB

Satu dari dua individu Orangutan bergelantungan di pohon di lokasi karhutla di Desa Sungai Awan Kiri, Kalimantan Barat, Senin, 16 September 2019. International Animal Rescue (IAR) Indonesia dan BKSDA Kalbar Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Ketapang menyelamatkan dua individu Orangutan jantan dan betina berusia sekitar 20 tahun. ANTARA/HO/IAR Indonesia-Heribertus

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, hingga tanggal 30 Juli 2023, seluas 5.768,73 hektare lahan di provinsi itu terbakar, dan diharapkan karhutla ini tidak semakin luas karena akan berpengaruh pada aktivitas warga di daerah tersebut.

"Untuk itu, kita tentu tidak menginginkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meluas dan mempengaruhi aktivitas masyarakat. Oleh karenanya, seluruh pihak harus segera mengantisipasi dan ikut menanganinya," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis, 3 Agustus 2023.

Menurut dia, musim kemarau akan cukup panjang. Terjadi pada periode bulan Juli hingga Oktober 2023. Terkait hal tersebut, berpedoman pada Perda No.1 Tahun 2022 tentang Pembukaan Lahan Berbasis Kearifan Lokal oleh Masyarakat, maka pembukaan lahan perlu dikawal dan diawasi dengan ketat oleh aparat yang berwenang agar tidak terjadi karhutla yang menyebabkan bencana asap.

Untuk mengantisipasi dan mencegah serta menanggulangi karhutla, lanjut Sutarmidji, dibutuhkan koordinasi yang lebih intensif. Seluruh pemangku kepentingan di Kalimantan Barat diharapkan bisa meningkatkan koordinasi dan komunikasi antarinstansi, baik pemerintah, aparat, maupun swasta.

Advertising
Advertising

Baca juga: Kisah Yubita Perempuan Difabel, Kubur Mimpi Jadi Dokter hingga Diterima di UGM

Instruksi Gubernur Kalbar

Khusus kepada pemangku kepentingan di tataran desa/kelurahan, Gubernur Kalbar menginstruksikan agar lebih gencar mensosialisasikan penanganan karhutla dan status siaga darurat bencana kabut asap akibat karhutla kepada masyarakat.

"Jangan sampai tidak mengetahui penetapan status siaga karhutla di Kalbar ini. Selanjutnya, kami minta kepada seluruh petugas, baik itu petugas pemadam kebakaran, petugas penanggulangan bencana daerah, maupun Manggala Agni agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap setiap saat," katanya.

Sutarmidji juga menjelaskan, Kalbar memiliki 2,8 juta hektare lahan gambut, 80 persen di antaranya rusak ringan dan sisanya rusak berat dan sedang, sehingga sangat menyulitkan saat terjadi musim kemarau.

"Hanya lebih 1 persen saja yang dalam kondisi masih sangat alami, 99 persen sudah mengarah ke rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Mari, bersinergi dan lebih peduli dengan lingkungan kita untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," tuturnya.

Pilihan Editor: Daftar Perguruan Tinggi Negeri yang Buka Pendaftaran S1 Kedokteran Jalur Mandiri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

2 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

3 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Bareskrim dan Kementerian ESDM Bongkar Tambang Ilegal Bijih Emas, Satu WNA Cina Ditangkap

4 hari lalu

Bareskrim dan Kementerian ESDM Bongkar Tambang Ilegal Bijih Emas, Satu WNA Cina Ditangkap

Bareksrim Polri dan Ditjen Minerba Kementerian ESDM membongkar tambang ilegal bijih emas di Ketapang, Kalimantan Barat

Baca Selengkapnya

Bareskrim Tangkap WNA Asal Cina Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Ketapang Kalbar

4 hari lalu

Bareskrim Tangkap WNA Asal Cina Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Ketapang Kalbar

Bareskrim dan Ditjen Minerba menemukan pemanfaatan tunnel yang saat ini statusnya dalam pemeliharaan dan tak memiliki izin operasi produksi.

Baca Selengkapnya

Ditjen Minerba dan Bareskrim Polri Tangkap 1 Tersangka Tambang Bijih Emas Ilegal di Ketapang Kalbar

4 hari lalu

Ditjen Minerba dan Bareskrim Polri Tangkap 1 Tersangka Tambang Bijih Emas Ilegal di Ketapang Kalbar

Bareskrim Polri telah menetapkan tersangka WNA Cina yang memanfaatkan tunnel tanpa izin operasi untuk mengambil dan memurnikan bijih emas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

7 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Usut Pembakaran 2 Ekskavator dan 2 Truk oleh Orang Tak Dikenal di Yapen

7 hari lalu

Polda Papua Usut Pembakaran 2 Ekskavator dan 2 Truk oleh Orang Tak Dikenal di Yapen

Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi pembakaran 2 truk dan 2 ekskavator milik PT Simon di Kepulauan Yapen Papua.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

8 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

10 hari lalu

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

Sepanjang 2023 DPKP mengatasi 579 kebakaran dan 517 non-kebakaran 517.

Baca Selengkapnya