ATK Yogyakarta Buka D3 di Magetan, Menuju Sentra Kulit Indonesia

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 2 September 2023 11:40 WIB

Kulit tas dengan proses penyamakan yang alami untuk kemudian akan dibuat sebagai bahan tas Jandan (Dok: Foto Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Teknologi Kulit atau ATK Yogyakarta merintis Program Diploma Tiga atau D3 Industri Pengolahan Kulit di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia.

Direktur Politeknik ATK Yogyakarta Sugiyanto mengatakan Program D3 tersebut merupakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam rangka meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri di Magetan.

"Kami sedang merintis kerja sama Program D3 Industri Pengolahan Kulit untuk meningkatkan pengembangan SDM industri pengolahan kulit di Magetan. Dengan demikian, ke depan wirausahawan industri kulit di Magetan semakin maju," ujar Sugiyanto saat berkunjung di Magetan, Jumat, 1 September 2023.

Menurut dia, lokasi Magetan dipilih karena selama ini dikenal sebagai sentra pengolahan industri kulit yang memasok kulit dan produk kulit ke wilayah Jawa dan sekitarnya.

"Bahkan, Magetan akan dijadikan sentra kulit di Indonesia, karena pengolahan kulit Magetan merupakan yang terbaik di Indonesia karena difasilitasi pemerintah. Usaha penyamakan kulit berjalan, dan hampir sebagian besar produk kulit di Yogyakarta bahan bakunya berasal dari Magetan," katanya.

Advertising
Advertising

Sugiyanto menjelaskan bahwa Program D3 Industri Pengolahan Kulit ini merupakan pendidikan vokasi industri berbasis dual system, salah satu program Kementerian Perindustrian, yakni menggunakan metode pembelajaran yang mengutamakan praktik daripada teori pembelajaran, yakni 70 persen praktik dan 30 persen teori.

"Model perkuliahan adalah 70 persen praktik bersama mitra industri dan kerja sama dengan asosiasi pengolahan kulit di Magetan. Sebagian juga daring maupun dosen datang ke Magetan," katanya.

Baca juga: Polemik Nadiem Makarim Tak Wajibkan Skripsi, Begini Penjelasan Lengkapnya

Bupati Magetan mengapresiasi

Bupati Magetan Suprawoto mengapresiasi kerja sama pendidikan tersebut. Ia berharap program kerja sama itu berjalan baik dan fokus pada perkembangan kampus.

"Perkembangan perguruan tinggi ini harus didorong berdasarkan kebutuhan masyarakat. Bidang keahlian difokuskan dan semoga bisa menjadi embrio teknik kulit yang pertama di Asia Tenggara," katanya.

Menurut dia, kuota mahasiswa dibatasi sekitar 20 mahasiswa. Calon mahasiswa diutamakan yang mempunyai kemampuan akademis bagus dan tingkat ekonomi rendah.

"Diharapkan melalui kerja sama tersebut, ke depannya industri pengolahan kulit di Magetan semakin maju," katanya.

Pilihan Editor: Kemendikbud Sebut 17 Juta Siswa Dibantu PIP dan 780 Ribu Mahasiswa Terima KIP-K Tahun Lalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

5 jam lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

1 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

1 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

1 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

2 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

2 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

2 hari lalu

Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

Berikut tips yang perlu diperhatikan agar tidak salah dalam memilih produk moisturizer.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya