Sebagian Garut dan Tasikmalaya Diprediksi Awali Musim Hujan Oktober di Jabar

Senin, 9 Oktober 2023 16:01 WIB

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat memprakirakan musim hujan akan mulai masuk pada dasarian kedua atau 11-20 Oktober 2023. Wilayah awal musim hujan di Jawa Barat itu dimulai dari sebagian kecil Kabupaten Garut bagian selatan dan Tasikmalaya bagian barat.

Kemudian pada dasarian ketiga atau 21-30 Oktober 2023 musim hujan diprakirakan memasuki sebagian kecil Bogor bagian barat dan selatan, sebagian kecil Cianjur bagian barat laut, Sukabumi bagian timur laut, Purwakarta bagian tengah dan tenggara, dan sebagian kecil Subang bagian selatan.

Pada Oktober baru sekitar 10 persen wilayah Jawa Barat yang mengawali musim hujan. Mayoritas atau sekitar 80 persen mengawali musim hujan pada November, selebihnya baru Desember.

Secara umum, menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia, wilayah Jawa Barat akan memasuki musim hujan yang bervariasi. “Mulai dari dasarian kedua Oktober hingga Desember 2023,” katanya lewat keterangan tertulis, Minggu, 8 Oktober 2023.

Daerah yang awal musim hujannya pada dasarian pertama Desember nanti diprediksi di Cirebon bagian timur, Bekasi bagian utara, Karawang bagian utara, Kota Bekasi bagian utara, sebagian kecil Cirebon bagian utara, dan Indramayu bagian tenggara.

Advertising
Advertising

Dibandingkan dengan kondisi normal musim hujan di Jawa Barat dalam periode 1991-2020, awal musim hujan pada mayoritas daerah di Jawa Barat, yaitu 93 persen, pada 2023 mengalami kemunduran waktu. Adapun sifat hujannya diprakirakan tergolong normal di 85 persen wilayah. Sisanya di bawah normal, seperti di sebagian daerah Bogor, Sukabumi, selatan Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.

Puncak musim hujan di Jawa Barat diprediksi pada Januari 2024 sebanyak 20 persen wilayah, kemudian 68 persen daerah pada Februari, dan 12 persen lainnya saat Maret. Durasi musim hujannya selama 22-24 dasarian atau 220-240 hari di 49 persen wilayah, dan 32 persen daerah lainnya selama 16-18 dasarian atau 160-180 hari.

Dibandingkan dengan durasi normal pada musim hujan periode 1991-2020, lamanya pada 2023 diprediksi berkurang atau lebih pendek di 91 persen wilayah Jawa Barat. Hanya sebagian Bekasi dan Karawang yang durasi musim hujannya diprediksi lebih panjang dari kondisi normal.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

6 jam lalu

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

9 jam lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

10 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

15 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

16 jam lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

17 jam lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

18 jam lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

19 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

1 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya