Dampak Buruk Konsumsi Makanan Mengandung Karbohidrat Kompleks Bersamaan

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 14 November 2023 08:08 WIB

Almond mengandung serat, protein, dan karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk tubuh.

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr M Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. EMD, FINASIM melarang konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks secara bersamaan agar tidak terkena diabetes.

"Karbohidrat kompleks tetap harus dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan kita, entah dalam bentuk nasi, singkong, jagung, mie, bihun, dan lainnya. Yang tidak boleh adalah memakan bahan-bahan tersebut secara bersamaan," ujar Ikhsan dalam sebuah wawancara daring yang diikuti dari Jakarta, Senin, 13 November 2023.

Ia mengingatkan pentingnya untuk menghitung asupan karbohidrat yang dikonsumsi oleh penderita diabetes setiap harinya karena asupan karbohidrat yang berlebihan meningkatkan kadar gula darah.

Oleh karena itu, ia meluruskan pendapat keliru di masyarakat yang seringkali menganggap suatu sumber karbohidrat lebih baik untuk konsumsi dibandingkan sumber karbohidrat lainnya, misalnya nasi merah lebih baik daripada nasi putih, karena bukan jenis sumber karbohidrat yang perlu diperhatikan, tapi berapa banyak asupannya.

Selain jumlah asupan, doker subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes tersebut menyebut bahwa indeks glikemik suatu makanan, yaitu indikator seberapa cepat suatu karbohidrat dapat diserap oleh tubuh, juga perlu diperhatikan.

Advertising
Advertising

"Semakin tinggi indeks glikemiknya, maka semakin cepat menaikkan kadar gula darah. Nasi merah memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih, sehingga mengonsumsinya akan menaikkan gula darah secara lebih lambat. Dan karena ia juga mengandung banyak serat, maka kenyangnya lebih lama,” ujar dia.

Ia pun meminta pasien diabetes untuk memperhatikan jadwal makan agar tidak mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dalam waktu yang berdekatan, misalnya menikmati singkong setelah memakan nasi. Jadi, ia menganjurkan singkong tersebut dinikmati dalam bentuk makanan ringan beberapa waktu setelah memakan nasi.

Ikhsan juga menyarankan penderita diabetes untuk menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat sederhana seperti air gula, sirup, dan karamel karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Namun, ia juga meluruskan bahwa anggapan penderita diabetes harus banyak mengonsumsi makanan atau minuman pahit adalah tidak benar karena hal tersebut tidak serta-merta menurunkan kadar gua darah.

"Mohon dipahami bahwa seorang diabetesi itu mengalami kesulitan mengendalikan kadar gula darahnya, jadi bukan berarti mengonsumsi sesuatu yang pahit lalu langsung turun. Bahkan, walaupun dia tidak makan selama delapan atau 10 jam, belum tentu gula darahnya turun," katanya.

Menurut alumnus Universitas Brawijaya dan Universitas Indonesia itu, makanan yang paling baik dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah menu makanan yang seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, buah, sayur, serat, vitamin, dan mineral dalam porsi yang seimbang.

Pilihan Editor: Rektor Kampus Ini Dukung Fatwa MUI Boikot Produk Israel, Ajak Warga Kampus Patuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Biaya Kuliah Universitas Brawijaya Jalur SNBP 2024 Jenjang S1, D4, dan D3

3 jam lalu

Biaya Kuliah Universitas Brawijaya Jalur SNBP 2024 Jenjang S1, D4, dan D3

Rincian 12 kategori UKT Universitas Brawijaya jalur SNBP 2024 jenjang S1, D4, dan D3.

Baca Selengkapnya

Ketahui Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya

6 jam lalu

Ketahui Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya

Warna-warni pada buah atau sayuran menjadi petunjuk kandungan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

1 hari lalu

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

Santrianti mengantarkan anaknya Sandy ke lokasi UTBK sebagai bentuk dukungan sekaligus menghemat biaya pengeluaran transportasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

1 hari lalu

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

Real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan dan tidak mengalami proses-proses pengolahan makanan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

1 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Antara Program Dokter Spesialis Berbasis RS dan Kekagetan Jokowi

1 hari lalu

Antara Program Dokter Spesialis Berbasis RS dan Kekagetan Jokowi

Presiden Jokowi kaget melihat jumlah dokter spesialis sangat kurang, sehingga Indonesia peringkat ketiga terbawah dalam rasio dokter dan masyarakat

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

3 hari lalu

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

5 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

6 hari lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

7 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya