BMKG Kirim Tim 25 Orang untuk Identifikasi Sesar Penyebab Gempa Sumedang

Rabu, 3 Januari 2024 11:59 WIB

Bangunan rumah yang rusak terlihat di dekat tenda pengungsi pascagempa bumi magnitudo 4.8, di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 1 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengerahkan tim yang berjumlah 25 orang lebih sejak Selasa, 2 Januari 2024, hingga sepekan ke Sumedang untuk mengidentifikasi sesar penyebab Gempa Sumedang yang merusak ratusan rumah warga.

”Mengenali jalur sesar pembangkit gempa, jenis tanah untuk tata ruang berbasis risiko gempa, juga edukasi pemahaman masyarakat dan cara selamat tehadap bahaya gempa,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu 3 Januari 2024.

Tim yang anggotanya terdiri dari lintas disiplin ilmu itu terbagi menjadi beberapa bagian. Menurut Daryono, ada kelompok yang melakukan penginderaan jarak jauh menggunakan teknologi Light Detection and Ranging atau LIDAR, kemudian mengkaji dari sisi geologi dan geofisika. Adapun tim seismik dilengkapi belasan alat portable seismograf untuk mencatat gempa-gempa kecil yang bisa mengidentifikasi sesar.

Gempa-gempa kecil yang ingin diperoleh mulai dari magnitudo 1,0 dan tidak terasa getarannya oleh manusia. Sebaran sumber gempa-gempa kecil itu penting diketahui untuk mengetahui pola dan jalur patahannya seperti apa. Sejauh ini menurut catatan BMKG sebaran sumber Gempa Sumedang tidak jauh. “Sekitar itu saja radius 3 kilometeran dari Kota Sumedang,” kata Daryono.

Dari kegempaan yang terjadi sejak 31 Desember 2023, sementara ini diketahui suatu pola, namun masih perlu divalidasi oleh tim yang dikerahkan ke lapangan. “Tampaknya ada pola kelurusan (sesar) arah utara-selatan, tapi ini masih didalami dan belum jadi hasil yang valid karena belum terkumpul semua datanya,” ujar Daryono.

Advertising
Advertising

Tim lapangan melibatkan staf BMKG Pusat, Ciputat, Bandung, dan Sekolah Tinggi BMKG atau STMKG. Masa kerjanya antara 3-7 hari, yang paling lama tim seismik untuk mengumpulkan data gempa-gempa minor atau kecil. “Sebarannya di sekitar Kota Sumedang mengelilingi episenter gempa susulan,” kata dia.

Sumber Gempa Sumedang dari sesar atau patahan apa sejauh ini masih menimbulkan silang pendapat di kalangan ahli gempa, geologi, dan akademisi. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi dan ahli gempa dari Institut Teknologi Bandung Irwan Meilano misalnya, menduga Gempa Sumedang terkait dengan pergerakan Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Sementara BMKG juga Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Ismawan di laman Unpad, tidak yakin Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang menyebabkan Gempa Sumedang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 jam lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

3 jam lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

4 jam lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

5 jam lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

6 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

17 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

19 jam lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

20 jam lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

21 jam lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya