TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memantau Siklon Tropis Lincoln di Australia yang telah meluruh masih memiliki pengaruh kepada cuaca di wilayah Indonesia hari ini, Minggu 18 Februari 2024. Eks siklon itu disebutkan membentuk daerah konvergensi yang terpantau memanjang dari Sulawesi Selatan hingga Laut Banda, Laut Bali hingga Laut Banda, dan Laut Seram hingga Laut Banda.

Daerah konvergensi adalah di mana terjadi perlambatan angin. Ini, menurut BMKG, bisa memicu pertumbuhan awan hujan di daerah sekitarnya.

Eks siklon yang sama juga disebutkan dalam web.meteo.bmkg membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang dari Laut Timor hingga Laut Arafuru hingga Teluk Carpentaria, dan menginduksi pembentukan peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Laut Arafuru. Seperti konvergensi, konfluensi juga memicu pertumbuhan awan hujan di daerah sekitarnya.

Di luar dampak eks Siklon Lincoln, daerah konvergensi lain dipantau BMKG memanjang dari Selat Malaka hingga Aceh, Sumatera Utara hingga Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera Barat, Selat Malaka hingga Lampung, dan pesisir selatan Banten hingga Laut Jawa,

Selain itu juga di Selat Karimata hingga Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Selatan, Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat hingga Papua Barat, dan Papua bagian tengah. Sedangkan konfluensi lainnya terpantau berada di Kalimantan Selatan hingga Laut Bali.

BMKG juga memantau Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal hari ini terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. Juga di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan NTT.

Proses pembentukan awan hujan itu juga akan ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Pilihan Editor: Tiktok Telah Tersedia untuk Apple Vision Pro